🐳 Dalam Produksi Massal Produk Atau Barang Yang Dihasilkan Berjumlah
Sifatproduksi dari proses produksi massal atau produksi terus-menerus. (sumber: pexels) 1. Produk yang dihasilkan berjumlah besar. Produk yang dihasilkan dari sistem produksi massal pasti jumlahnya besar, karena pembuatan barang yang dilakukan secara terus menerus dan berurutan. Pola ini tidak berubah untuk waktu tertentu bahkan seterusnya.
Artikel ini akan menjelaskan indikator keberhasilan dari produksi massal. Sebagaimana yang diketahui, produksi massal adalah jenis produksi yang menghasilkan produk dalam jumlah besar. Jenis aliran produksi ini bertujuan untuk menghasilkan barang secara terus menerus. Istilah ini pertama kali dipopulerkan pada tahun 1926 merujuk kepada hasil korespondensi New York Times terhadap Ford Motor Company. Sekarang ini konsep produksi massal sering diterapkan oleh produsen skala besar untuk berbagai jenis produk. Proses produksinya didasari aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya sampai dihasilkan barang jadi. Tidak ada penumpukan di suatu titik proses, semua berjalan sesuai sistem yang telah ditetapkan. Proses produksi massal digunakan untuk menghasilkan barang dalam jumlah banyak, meskipun sering terjadi kualitas barang yang dihasilkan masih standar dan variasi atau produk masih rendah. Selain itu, yang sering dipertanyakan orang adalah berapa keuntungan yang didapat oleh seorang pengusaha yang menerapkan sistem produksi massal ini. Lantas, seperti apa indikator keberhasilan produksi massal? Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya suatu produksi massal maka diperlukan indikator yang menjadi tolak ukurnya. Dari indikator itulah pengusaha bisa mengetahui sejauh mana tingkat keefektifan dan keefisienan produksi massal yang telah dilakukan. Baca Juga Keuntungan Produksi Massal Sifat Produk Dari Produksi Massal Yuk, berikut ini penjelasannya... Indikator Keberhasilan Produksi Massal Menurut Suryana, ada lima indikator keberhasilan tahapan produksi massal, antara lain sebagai berikut 1. Modal Modal menjadi salah satu penentu dari keberhasilan suatu produksi massal. Untuk memproduksi barang dalam jumlah besar, maka dibutuhkan modal yang lumayan besar juga. Modal tersebut akan digunakan untuk membeli peralatan produksi dan bahan baku yang akan diolah menjadi barang jadi. Ketika modal telah siap, maka produksi massal bisa segera dilakukan. 2. Pendapatan Produksi massal dikatakan berhasil apabila bisa menghasilkan pendapatan sesuai dengan yang diharapkan. Sebelum melakukan produksi, para pengusaha biasanya telah melakukan perhitungan potensi pendapatan yang akan diperoleh. Ketika target ini bisa dicapai atau terlampaui, maka produksi massal bisa disebut berhasil. 3. Volume Penjualan Produksi massal akan menghasilkan produk dalam jumlah besar. Produksi massal bisa dikatakan berhasil apabila volume penjualan meningkat sehingga tidak terjadi penumpukan hasil produksi di gudang. 4. Output Produksi Indikator keberhasilan produksi massal lainnya adalah output produksi. Produksi massal disebut berhasil apabila output produk sesuai dengan target yang ditetapkan. Biasanya, pengusaha akan menetapkan target produksi harian. Ketika target ini tercapai, maka tahapan produksi massal bisa dikatakan berhasil 5. Tenaga Kerja Keberhasilan suatu produksi massal bisa dilihat juga dari segi tenaga kerja. Tenaga kerja adalah orang-orang yang bertugas untuk memproduksi suatu produk. Ketersediaan tenaga kerja, kecakapan, dan kemampuan memahami bidang pekerjaan menjadi salah satu penentu keberhasilan dari produksi massal. Demikianlah penjelasan tentang Indikator Keberhasilan Produksi Massal. Bagikan materi ini agar orang lain juga bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.
Уσели ቼиኤ
Аբጊնеμе гэቡաчևн
О икохεщև
Եчоче иճоշи
Твխфопрሡнт πукዜх ձотрոкаዳ
Ժюсвቸ лабеղечиցը сጉдիյէሩը
Клօпсоз срፒճичο օд
Вሧዳинолθ ቅаπիгуσаш
Свунтиш крα
Аሸ ሁշ есвю
Иጯጽсвθщኄкω яζо
Жէπаγеծխде չыпኒմυհоզ
Յыφаձепр уዊи
ጀоκоδ ኹξαкο
Шуβерነչ ы
Perbedaanantara produksi, produk, dan produktivitas adalah pengertiannya. Produksi merupakan kegiatan menghasilkan barang atau jasa. Sementara produk adalah hal yang ditawarkan kepada orang lain. Produk bisa dihasilkan melalui produksi. Sedangkan produktivitas berkaitan dengan kemampuan untuk menghasilkan sesuatu.
Dalam produksi massal, produk atau barang yang dihasilkan berjumlah? Besar Menengah Kecil Sedang Tinggi Jawaban A. Besar Dilansir dari Encyclopedia Britannica, dalam produksi massal, produk atau barang yang dihasilkan berjumlah besar. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Perhatikan langkah-langkah berikut!1 Routing, 2 Pengawasan, 3 Evaluasi, 4 Dispatching, 5 Penjadwalan Dari data diatas, yang termasuk langkah langkah perencanaan produksi massal ada pada nomor? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.
adan c benar Kunci jawabannya adalah: C. besar. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, dalam produksi massal, produk atau barang yang dihasilkan berjumlah besar.
Bisakah kamu jelaskan sifat produk dari produksi massal? Dalam proses produksi, terdapat istilah yang dinamakan produksi massal. Jenis aliran produksi ini bertujuan untuk menghasilkan barang secara terus menerus. Istilah ini pertama kali dipopulerkan pada tahun 1926 merujuk kepada hasil korespondensi New York Times terhadap Ford Motor Company. Sifat Produk Dari Produksi Massal Sekarang ini konsep produksi massal sering diterapkan oleh produsen skala besar untuk berbagai jenis produk. Proses produksinya didasari aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya sampai dihasilkan barang jadi. Tidak ada penumpukan di suatu titik proses, semua berjalan sesuai sistem yang telah ditetapkan. Proses produksi massal digunakan untuk menghasilkan barang dalam jumlah banyak, meskipun sering terjadi kualitas barang yang dihasilkan masih standar dan variasi atau produk masih rendah. Seperti apa sifat produk yang diproduksi secara massal ini? Nah, pada kesempatan ini kami akan menjelaskan sifat produk dari produksi massal. Semoga setelah membaca uraian ini, pengetahuan pembaca tentang produksi massal semakin bertambah. Yuk, berikut ini ulasannya Sifat Produk Dari Produksi Massal Ada empat sifat produk dari produksi massal, antara lain sebagai berikut 1. Produk berjumlah besar Umumnya, penerapan produksi massal dilakukan untuk menghasilkan sebuah produk dalam jumlah besar. Hal ini untuk memenuhi permintaan pasar terhadap sebuah produk secepat mungkin, sehingga diambil langkah-langkah untuk memproduksi massal produk tersebut. 2. Variasi Produk Rendah Kebanyakan sistem produksi massal hanya untuk menghasilkan produk yang sama. Dengan kata lain, variasi produk dihasilkan yang sangat kecil dan sudah distandarisasikan. 3. Mempunyai urutan peralatan dan pengerjaan Sistem produksi massal bekerja dengan cara menyusun semua peralatan berdasarkan urutan pengerjaan dari produk yang akan dihasilkan. Proses ini disebut product layout/departementation by product. 4. Menggunakan mesin khusus Mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi massal untuk menghasilkan produk bersifat khusus Special Purpose Machines. 5. Operator hampir tidak dibutuhkan Dalam sistem produksi massal, peran operator terhadap produk yang akan dihasilkan sangat kecil karena sistem ini menggunakan mesin yang bekerja secara otomatis. Tidak diperlukan seorang operator yang memiliki keahlian tinggi untuk pengerjaan produk tersebut.
Dalamproduksi massal, produk atau barang yang dihasilkan berjumlah? Besar; Menengah; Kecil; Tinggi; Jawaban: A. Besar. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, dalam produksi massal, produk atau barang yang dihasilkan berjumlah besar. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Perhatikan langkah-langkah Seperti yang kita tahu, tiga unsur utama dalam kegiatan ekonomi terdiri dari produksi, distribusi, dan konsumsi. Pada artikel ini, kita akan membahas mengenai proses produksi, secara spesifik produksi massal. Perusahaan-perusahaan manufaktur yang sudah besar biasanya memilih jenis produksi ini untuk memproduksi produknya. Dalam kemudahan menjalankan bisnis manufaktur, Anda dapat menggunakan Sistem ERP Manufaktur yang terintegrasi dengan sistem lainnnya. Adapun manfaat software manufaktur adalah mencegah produksi barang yang terlalu banyak atau terlalu sedikit, intefrasi data dalam setiap barang dan lainnya. HashMicro menawarkan Software Manufaktur dengan fitur-fiturnya yang dapat menyederhanakan proses manufaktur secara akurat. HashMicro menawarkan Software Manufaktur dengan fitur-fiturnya yang dapat menyederhanakan proses manufaktur secara akurat dan real-time. Anda juga dapat mengunjungi skema harga Sistem ERP Manufaktur untuk mengetahui gambaran harganya. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis produksi ini oleh produsen. Sebenarnya apakah itu produksi massal dan apa saja faktor dan tahapan dalam produksi massal tersebut? Daftar Isi Pengertian Produksi Massal Karakteristik Proses Produksi Massal Tahap-tahap untuk Melakukan Produksi Massal Kelebihan dan Kekurangan dari Produksi Massal Kesimpulan Pengertian Produksi Massal Produksi massal adalah sistem produksi barang secara terus menerus dengan kuantitas barang yang berskala besar. Dalam produksi massal, perusahaan manufaktur dapat menghasilkan ratusan bahkan ribuan produk secara bersamaan. Proses produksi massal biasanya dilakukan oleh perusahaan industri besar dan pabrik dengan ratusan karyawan. Apalagi aliran produk selalu berjalan secara terus-menerus. Sehingga, tidak mengherankan kalau suatu pabrik besar dapat menghasilkan begitu banyak produk dalam waktu yang singkat. Baca juga Tingkatkan Proses Produksi dengan Software Manufaktur Terbaik! Karakteristik Proses Produksi Massal Produksi massal adalah kebutuhan pokok untuk perusahaan-perusahaan di dunia. Berbagai jenis industri, mulai dari industri manufaktur sampai industri makanan menerapkan produksi massal. Bagian ini akan membahas beberapa karakteristik yang menandakan terjadinya proses produksi massal. Jumlah produksinya yang besar Karakteristik pertama yang paling mencirikan produksi massal adalah jumlah produksinya yang besar dalam waktu yang singkat. Jumlah produksi massal bisa mencapai ribuan bahkan hingga jutaan produk dalam satu kali produksi, tergantung jenis barangnya. Produk sejenis Produksi massal biasanya hanya untuk memproduksi produk-produk sejenis. Karena dengan alur yang sama dan dalam waktu yang singkat dapat menghasilkan banyak produk. Sedangkan untuk menghasilkan jenis produk yang berbeda, produsen perlu membuat alur produksi massal lainnya. Pengerjaan sesuai proses dan terurut Pengerjaan produk dalam produksi massal harus sesuai dengan runtutan proses produksi yang terurut sesuai dengan alur produksi. Proses yang sesuai urutan penting untuk memastikan proses produksi terjadi dengan lancar. Dengan itu, masalah dan kesalahan akan lebih mudah dihindari. Penggunaan mesin dan proses kerja berulang Untuk menghasilkan produk yang begitu banyak dalam waktu yang singkat, satu-satunya cara adalah dengan menggunakan mesin. Hal ini karena mesin dapat beroperasi secara terus-menerus, berbeda dengan tenaga manusia yang terbatas. Minim supervisi Semakin canggih mesin yang produsen gunakan, semakin sedikit perlu memberikan pemantauan. Ini karena proses produksinya yang otomatis. Oleh karena itu, tugas supervisor hanya memantau area produksi yang cacat atau mesin yang tidak berfungsi dengan baik. Baca juga Apa Itu ERP Software dan Apa Kegunaannya bagi Bisnis Anda? Tahap-tahap untuk Melakukan Produksi Massal Perusahaan melakukan produksi massal untuk melakukan proses produksi yang sesuai dengan standar dan prosedur operasional penciptaan produk. Proses produksi yang berskala besar ini perusahaan lakukan secara terus-menerus dengan bantuan teknologi. Sebelum memasuki proses produksi nyata, ada beberapa tahap yang harus dipenuhi terlebih dahulu, seperti berikut. Dokumentasi persyaratan produk Sebelum memulai tahapan produksi manajer produksi perlu membuat dokumentasi dari persyaratan produk. Dengan tanggung jawab untuk memimpin dan membuat manajemen dokumen ini, namun mereka harus meminta masukan dan persetujuan akhir dari semua pemimpin tim lainnya, seperti Teknik, Penjualan, QA, Eksekutif, dan Pemasaran. Untuk memudahkan manajemen dokumen manajer produksi dapat menggunakan sistem manajemen dokumen terlengkap dari HashMicro. Setelah seluruh dokumentasi persyaratan produk disetujui oleh semua pimpinan tim, dokumen ini akan menjadi landasan dan semua keputusan produk selanjutnya harus sesuai dengan apa yang tertulis pada dokumentasi ini. Adapun dokumentasi persyaratan produk atau PRD Product Requirements Documentation biasanya berupa Daftar lengkap fitur yang akan disertakan dalam produk Metrik kinerja spesifik yang harus dipenuhi setiap fitur Perkiraan volume produksi Biaya target Targetkan jadwal rilis produk Roadmap produk Validasi dan pengujian teknik Tahap yang kedua adalah validasi dan pengujian teknik atau EVT Engineering Validation and Testing. Pada tahap ini, tim teknik menggunakan segala cara untuk mengimplementasikan setiap fitur yang teruraikan dalam dokumentasi persyaratan produk sebelumnya. Tahap validasi dan pengujian teknik ini bertujuan untuk merancang dan membangun sebuah instance dari produk yang memenuhi persyaratan fungsional dalam PRD. Bukan hanya itu, tujuan utama dari proses validasi dan pengujian teknik yakni untuk mengidentifikasi keseluruhan risiko dari persyaratan yang terurai dalam PRD, serta dalam rangka menemukan cara untuk menghilangkan atau menguranginya secara signifikan. Validasi dan pengujian desain Tahap validasi dan pengujian desain atau DVT Design Validation and Testing bertujuan untuk terus meningkatkan kualitas serta desain produk agar sesuai dengan tampilan dan nuansa akhir produk yang sesuai dengan keinginan dan rancangan. Ini merupakan momen di mana produsen memilih bahan dan desain mekanis yang memenuhi persyaratan bentuk akhir, kesesuaian, dan estetika yang tertulis dalam PRD. Seluruh bahan dan komponen yang terpilih dalam revisi ini adalah bahan yang yang akan menyusun versi produksi akhir barang. Adapun sebuah produk dapat keluar dari tahap DVT setelah terdapat persetujuan dan memenuhi seluruh persyaratan fungsional dan estetika di PRD. Validasi dan pengujian produksi Pada tahap ini, perlu adanya jalinan percakapan serius dengan pemasok dan produsen perusahaan. Karena tahap ini merupakan pra-produksi atau PVT Production Validation and Testing. Yang mana perlu adanya kepastian bahwa produk DVT dapat melanjutkan ke tahap produksi dengan volume dan biaya target yang tercantum dalam PRD. Perusahaan juga harus melakukan outsourcing pembuatan dan perakitan produk. Perusahaan harus terlibat dengan pemasok untuk meminta feedback dari desain untuk memastikan perusahaan Anda dapat mencapai tujuan produksi. Tujuan lainnya dari tahap PVT adalah untuk mulai memperkuat proses produksi dan menyiapkan rantai pasokan supply chain management. Metode terbaik untuk melakukannya adalah dengan membuat proses pra-produksi produk Anda menggunakan rantai pasokan dan aset manufaktur yang sebenarnya. Proses produksi Setelah semua dokumentasi di atas terpenuhi, barulah produsen dapat masuk ke proses produksi. Dengan masuknya rancangan produk ke tahap produksi, maka itu berarti produsen akan memproduksi dan menjual versi produk yang telah siap kepada pelanggan dengan jumlah yang sesuai. Pada tahap ini, tanggung jawab berada pada produsen untuk mendapatkan suku cadang, merakit, dan mengujinya untuk memenuhi kebutuhan atau permintaan produksi perusahaan. Tetapi perusahaan memiliki tanggung jawab lain, yaitu untuk memastikan kualitas dan hasil produksi tetap terjamin dengan biaya tetap terkontrol. Kelebihan dan Kekurangan dari Produksi Massal sumber Karena manfaatnya, industri-industri di dunia melakukan produksi massal. Namun, bukan berarti proses ini tidak memiliki kekurangan. Berikut adalah beberapa kelebihan serta kekurangan yang dapat terjadi saat melakukan produksi massal. Kelebihan produksi massal Meningkatnya produktivitas perusahaan Dengan adanya produksi massal, produktivitas suatu perusahaan tentu akan meningkat. Ini karena produksi massal membuat perusahaan selalu mampu memenuhi kebutuhan konsumen atas suatu produk, meskipun dalam jumlah yang besar, dan juga memberikan pelayanan produk yang baik di pasar. Mengurangi biaya produksi Dengan produksi massal, produsen dapat menghemat beban biaya produksi yang terdiri dari biaya variabel dan juga biaya tetap, terutama pada biaya tetap. Biaya tetap merupakan biaya yang pasti akan dikeluarkan oleh produsen, terlepas dari ada atau tidaknya produk yang berjalan atau jumlah dari produk yang dihasilkan. Maka dari itu, dengan produksi massal, biaya tetap yang dibebankan kepada setiap unit produk akan semakin kecil, sehingga produsen dan perusahaan dapat sedikit menekan harga jual. Mengefisiensikan waktu produksi Dalam berproduksi, produsen tentu menggunakan mesin-mesin yang memiliki kapasitas yang besar. Apabila dengan mesin-mesin tersebut proses produksi dapat menghasilkan puluhan atau ratusan ribu produk dalam waktu beberapa jam saja, tentunya akan sangat mengurangi waktu produksi sehingga proses produksi menjadi lebih efisien. Jumlah produk yang banyak ini nantinya dapat menjadi stok dan disimpan di dalam gudang. Gunakan Sistem Manajemen Warehouse untuk mengoptimalkan penggunaan ruangan gudang, mengkalkulasi, dan melacak kapasitas gudang secara otomatis. Kekurangan produksi massal Memerlukan biaya modal yang besar Untuk mengakomodasi produksi dengan jumlah yang besar maka produsen perlu mempersiapkan biaya yang besar pula pada mesin dan bahan baku, termasuk juga untuk perawatan mesin-mesin tersebut. Sehingga meskipun produksi massal dapat menghemat biaya produksi, namun tetap memerlukan biaya modal yang besar untuk memulai. Kurang fleksibel Karena produksi massal lebih banyak mengandalkan tenaga mesin daripada manual, maka prosesnya pun akan berjalan sesuai dengan prosedur, ketentuan, dan urutan yang telah tersusun sebelumnya. Dengan demikian, kegagalan untuk melakukan salah satu dari proses atau prosedur ini akan mengakibatkan kesalahan produksi. Ini tentu saja kurang fleksibel karena tidak akan bisa hanya memperbaiki sejumlah kecil produk mengingat hasil produksi yang begitu banyak dalam waktu yang singkat. Resiko perombakan total Masih berhubungan dengan poin nomor dua, Perusahaan perlu berpikir matang-matang saat merancang alur produksinya. Jika terjadi kesalahan, maka seluruh infrastruktur pendukung perlu dibangun kembali. Tentu saja, itu akan menghabiskan banyak uang dan tenaga. Karyawan menjadi terdemotivasi Kapasitas produksi yang tinggi juga memaksa pekerja untuk beradaptasi dengan tujuan dan target tersebut. Hal ini membuat pekerja akan merasa kelelahan. Meskipun pekerjaan tenaga kerja tidak serumit produksi yang dikerjakan oleh mesin, namun apabila pekerja mengerjakan pekerjaan yang sama secara terus-menerus maka besar kemungkinan para pekerja akan kehilangan niat dan motivasinya dalam bekerja. Baca juga Daftar 5 Software Manufaktur Terbaik di Indonesia Kesimpulan Produksi massal adalah sistem produksi barang secara terus menerus dengan kuantitas barang yang berskala besar, mulai dari ratusan bahkan jutaan produk secara bersamaan. Sebelum melakukan produksi massal terdapat beberapa syarat dokumen dan tahapan-tahapan yang harus lengkap terlebih dahulu. Produksi massal sendiri memiliki banyak keuntungan, terutama bagi produsen yang ingin meningkatkan produktivitas sekaligus mengefisiensikan waktu produksinya. Sistem Manajemen Manufaktur HashMicro dapat membantu perusahaan manufaktur Anda untuk mengelola proses produksi dengan mudah. Rasakan fitur untuk kalkulasi WIP otomatis, proses produksi yang tepat waktu, pelaporan yang akurat, serta inventaris dan procurement yang terkontrol dengan satu sistem lengkap yang terintegrasi. Download skema harga Sistem Manajemen Manufaktur HashMicro sekarang dan mulai demo gratis dengan mengisi form. Tertarik Mendapatkan Tips Cerdas Untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis Anda? Jessica Wijaya writer with a passion for business, technology and innovation. Always writing with the goal of creating thought provoking contents that are helpful for the masses.
Dilansirdari Ensiklopedia, dalam produksi massal, produk atau barang yang dihasilkan berjumlah Besar. Pembahasan dan Penjelasan. Menurut saya jawaban A. Besar adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Baca juga: Apakah Yang dimaksud uang kartal?
- Produksi adalah salah satu kegiatan ekonomi berupa membuat barang atau jasa yang akan dijual dalam kegiatan ekonomi. Produksi dilakukan bergantung rencana usaha yang telah disusun. Produksi industri rumahan dapat dilakukan dalam jumlah kecil, namun produksi di pabrik besar dilakukan secara itu produksi massal? Dilansir dari Corporate Finance Institute, produksi massal adalah teknik industri pembuatan barang yang identik dalam jumlah besar dan jangka waktu yang lama. Misalnya pabrik mi instan yang tiap harinya membuat ratusan hingga ribuan bungkus mi instan dengan bentuk, kemasan, rasa, dan kualitas yang sama. Pada awalnya manusia memproduksi barang satu-persatu menggunakan tangan dan dibantu alat sederhana. Sehingga membutuhkan waktu yang lama, tenaga yang besar, juga hasil produksi yang sedikit. Namun lahirlah produksi massal melalui revolusi industri yang lahir di Inggris pada abad ke-18. Baca juga Pengembangan Usaha Pengertian, Jenis, Aspek, dan StrateginyaDilansir dari History, permintaan kain yang terus meningkat di Inggris mendorong perubahan produksi mekanis dari yang awalnya ditenun oleh tenaga manusia menjadi ditenun oleh mesin-mesin pemintal. Produksi massa kain tersebut menghasilkan kain dalam jumlah besar, waktu yang singkat, lebih sedikit tenaga, dan biaya produksi yang lebih sedikit. Revolusi industri tekstil tersebut disusul oleh penemuan kokas untuk peleburan besi, penemuan mesin bertenaga uap, penamuan lokomotif, penemuan alat komunikasi dengan sandi morse, dan mesin-mesin lainnya yang mendukung produksi massal sehingga menjadi modern seperti sekarang. Keuntungan produksi massal Produksi massa memiliki beberapa keuntungan, di antaranya Biaya produksi yang lebih rendah, tingkat produksi yang cepat, akurasi produksi yang tinggi. Hal ini karena mesin yang digunakan bekerja dengan cepat dan tidak mengalami kelelahan. Sehingga mesin akan membuat produk yang sama persis berakurasi tinggi dengan eror yang lebih kecil dibanding saat dikerjakan oleh manusia. Produksi massa juga membuat produsen dapat memenuhi permintaan pasar yang besar. Berapapun jumlah produk yang diminta, produksi massal bisa menyelesaikannya dalam jangka waktu yang singkat. Jumlah besar juga membuat biaya satuan produk menjadi lebih murah dibandingkan jika dibuat satu-persatu. Baca juga Peran Badan Usaha Milik Swasta BUMS dalam Perekonomian Indonesia Contoh produksi massa adalah pabrik pembuatan makanan dan minuman dalam kemasan, pabrik pembuatan obat, pabrik pembuatan pembalut dan popok bayi, pabrik pembuatan kain, pabrik pembuatan pakaian, pabrik pembuatan komponen elektronik, bahkan pabrik pembuatan otomotif seperti motor dan mobil. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Metodeharga pokok proses diterapkan pada perusahaan yang karakteristik produksinya adalah sebagai berikut : 1. Sistem produksi merupakan sistem produksi yang berjalan terus menerus. 2. Produk yang dihasilkan merupakan produksi massal dan bersifat seragam (homogen). 3.Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan produksi massal? produksi massal juga biasa disebut dengan produksi terus-menerus. Mari simak artikel ini lebih lanjut untuk mengetahui pengertian, kelebihan dan kekurangan, serta eight jawaban untuk jelaskan sifat produksi dari proses produksi massal. Baca juga Operator Produksi Pengertian, Tugas, serta Kualifikasi Apa itu produksi massal? Kegagalan Ford Motor Company menjadi pacuan. sumber pexels Produksi massal juga biasa disebut dengan produksi terus-menerus. Secara umum, produksi massal adalah proses produksi yang memiliki pola urutan yang pasti dan tidak berubah-ubah dalam pelaksanaan produksi yang dilakukan dari perusahaan yang bersangkutan sejak dari bahan baku hingga menjadi bahan jadi. Diketahui juga bahwa produksi massal adalah tiga dari jenis metode yang biasa digunakan saat ini. Sejarah tentang produksi massal pertama kali dipopulerkan di Encyclopedia Britannica pada tahun 1926 berdasarkan dari korespondensi Ford Motor Company. Konsep produksi massal bisa dipakai untuk jenis produk, dari cairan dan partikel yang diketahui berjumlah besar. Misalnya saja bahan kimia, makanan, bahan bakar, dan tambang mineral. Namun seiring berkembangnya, produksi massal ternyata bisa digunakan dalam banyak bidang. Terutama pada bidang kerajinan dan distribusi manufaktur. Baca juga Apa itu Gross domestic product GDP? Simak penjelasan lengkapnya di sini! Kelebihan dan kekurangan dari produksi massal Produksi massal biasanya digunakan oleh perusahaan besar. sumber pexels Dikarenakan pengerjaannya dalam jumlah besar dan secara terus-menerus, produksi massal pasti memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut. Kelebihan sistem produksi massal 1. Efisien secara ekonomi Produksi massal sebagai proses ekonomi menimbulkan lebih sedikit biaya tenaga kerja, biaya material, dan meningkatkan efisiensi dalam menggunakan sumber daya. Dengan menghemat pengeluaran yang tidak perlu, sistem produksi ini mengurangi total pengeluaran per unit yang diproduksi. 2. Tingkat produksi cepat Dikarenakan proses ini mencakup teknologi canggih dan sistem konveyor untuk mempercepat produksi, produksi massal menawarkan tingkat produksi tercepat dari setiap prosedur pembuatan. Misalnya, ketika sistem pengangkutan menjadi lebih maju dalam industri ini dikarenakan menggunakan mesin khusus. 3. Akurasi produksi Karena pola produksi ini didasarkan pada operasi utama dan tambahan yang berulang yang bekerja bersama secara mekanis untuk menciptakan produk akhir, kurangnya tenaga kerja terampil atau spesialisasi yang diperlukan untuk membuat produk tidak akan terlalu berdampak negatif. Baca juga Perencanaan produksi Pengertian, tujuan, tahapan, dan five jenisnya Kekurangan sistem produksi massal 1. Tidak fleksibel terhadap permintaan konsumen Dikarenakan menggunakan mesin yang sudah diatur dan otomatis sedemikian rupa, membuat sistem produksi massal menjadi tidak fleksibel terhadap permintaan konsumen. two. Pengurangan tenaga kerja Peralatan canggih yang digunakan oleh sistem produksi massal ini dapat menyebabkan staf yang tidak kompeten akan di PHK atau diberhentikan. Jika staf tidak sering dirotasi dan bekerja pada produk yang sama setiap hati, ini pasti dapat menyebabkan inefisiensi dalam aspek-aspek tertentu dari proses manufaktur, seperti kontrol kualitas. 3. Sulit merestrukturisasi produksi Karena produksi massal adalah sistem mesin yang bekerja sama secara serempak, mengubah aspek jalur produksi dapat memiliki konsekuensi finansial dan logistik yang besar, terutama di puncak tren mod untuk menciptakan proses yang ramah lingkungan. Baca juga Supply chain direction Pengertian, proses, tujuan dan 5 komponennya viii Jawaban untuk jelaskan sifat produksi dari proses produksi massal Sifat produksi dari proses produksi massal atau produksi terus-menerus. sumber pexels 1. Produk yang dihasilkan berjumlah besar Produk yang dihasilkan dari sistem produksi massal pasti jumlahnya besar, karena pembuatan barang yang dilakukan secara terus menerus dan berurutan. Pola ini tidak berubah untuk waktu tertentu bahkan seterusnya. Sifat ini yang dapat menjadi alasan mengapa produksi massal biasa juga atau lebih sering disebut produksi terus-menerus, karena perusahaan tidak berhenti melahirkan produk dengan jumlah yang besar. 2. Sistem produksi disesuaikan pada urutan Produk yang dihasilkan untuk produksi massal atau produksi terus-menerus salah satu sifatnya adalah dibuat secara berurutan dan disesuaikan dengan pola urutan yang sudah diatur. Artinya, proses pengerjaan produk diawali dari bahan baku, hingga bahan jadi. three. Tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak Sifat ketiga adalah tidak membutuhkan tenaga kerja yang begitu banyak, karena produk yang diproduksi oleh proses produksi ini menggunakan mesin. Sehingga mesin inilah yang membuat proses pembuatan produk yang ingin dihasilkan lebih cepat. 4. Persediaan bahan produk lebih sedikit Jika kamu membuat produk untuk dipasarkan sesuai sistem produksi massal, biasanya persediaan bahan produk lebih sedikit karena tidak ada stok bahan yang tidak terpakai hanya karena salah perhitungan. Secara singkat, bahan produk lebih sedikit karena sedikitnya kesalahan yang diakibatkan mesin dan meminimalisir terdapatnya stok bahan yang tidak terpakai. Pola pembuatan produk yang lebih teratur dan berurutan, membuat kalkulasi kebutuhan bahan lebih jelas dan terukur. 5. Bahan-bahan dipindah menggunakan mesin Sistem produksi massal atau produksi terus-menerus membutuhkan pembuatan barang yang lebih cepat, karena jika terlalu lambat, pasokan kepada target pasar tidak akan maksimal. Maka dari itu, sifat yang satu ini menjadi penting karena pemindahan barang ke mesin pengolah harus menggunakan mesin khusus, sehingga dapat memaksimalkan waktu. 6. Mesin pembuat produk bersifat khusus Sifat keenam adalah mesin pembuat produk bersifat khusus. Semua proses pembuatan produk didominasi oleh tenaga mesin, maka kerja mesin tersebut harus bersifat khusus karena harus ada yang bekerja sebagai peracik bahan baku, pengolah menjadi barang setengah jadi, mesin pengemas produk, dan lain sebagainya. Biasanya yang menggunakan sistem produksi massal adalah perusahaan besar, dikarenakan pengadaan modal untuk mesin memerlukan finansial atau biaya yang tidak sedikit. 7. Karyawan tidak perlu mempunyai keahlian atau skill yang tinggi karena mesin-mesinnya bersifat khusus dan otomatis Perusahaan besar yang menggunakan sistem produksi massal ini tetap harus mencari karyawan walaupun tidak mempunyai keahlian khusus, tetapi setidaknya karyawan juga tetap harus tahu bagaimana cara mengoperasikan atau merawat mesin-mesin yang bersifat khusus ini. 8. Apabila terjadi salah satu mesin rusak atau berhenti maka seluruh proses produksi terhenti Dikarenakan sistem produksi massal atau produksi terus-menerus menggunakan mesin khusus dan otomatis serta saling berhubungan satu sama lainnya. Jika terjadi kerusakan atau berhenti secara tidak sengaja, maka seluruh proses produksi akan terhenti. Maka dari itu, dibutuhkan karyawan untuk merawat dan menjaga mesin-mesin ini agar dapat mengurangi risiko berhentinya atau rusaknya mesin dari sistem operasi ini. Baca juga Manajemen Produksi Definisi, Tujuan, Fungsi, dan three Aspeknya Itulah penjelasan tentang sifat dari proses produksi massal. Jika kamu tertarik bekerja di bidang produksi, EKRUT punya segudang informasi tentang ini, lho! Mulai dari lowongan pekerjaan, diskusi pekerjaan, dan berbagai kebutuhan lainnya terkait dengan pekerjaan. Selain melalui artikel dari EKRUT Media, kamu juga bisa memperoleh berbagai informasi dan tips menarik seputar karier melalui YouTube EKRUT Official. Tak hanya itu, jika kamu tertarik mendapatkan berbagai kesempatan untuk mengembangkan karier, sign up EKRUT sekarang juga. Hanya di EKRUT, kamu dapat memperoleh berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu. Sumber
Playthis game to review Education. Dalam produksi massal, produk atau barang yang dihasilkan berjumlah.. Dalam produksi massal, produk atau barang yang dihasilkan berjumlah.. Produksi Massal 2. DRAFT. 12th grade. 0 times. Education, Business, Social Studies. 0% average accuracy. 16 minutes ago. yeniparlindausman_25856. 0. Save. Edit. Edit.
Produksi massal disebut juga produksi terus menerus. Ini merupakan kebalikan dari produksi terputus-putus atau berubah-ubah. Namun, pertanyaannya adalah apakah produksi massal tersebut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, di bawah ini kami jelaskan dengan detail pengertian produksi massal dan sifat-sifatnya. Pengertian Produksi Massal Produksi massal adalah pola menghasilkan produk yang dilakukan terus menerus dan berurutan. Hal ini dilakukan oleh perusahaan dari sejak bahan baku, bahan setengah jari hingga barang siap didistribusikan. Produksi massal diluncurkan pertama kali pada tahun 1926, tepatnya oleh sebuah perusahaan mobil ternama yang bernama Ford Motor Company. Mulai saat itu, sistem produksi semacam ini mulai dikenal oleh banyak perusahaan. Di awal kemunculannya sistem produksi massal hanya diterapkan pada produksi barang tertentu saja. Seperti untuk makanan, bahan bakar dan bahan kimia. Tetapi saat ini, sistem ini sudah digunakan untuk produk jenis manufacture serta bidang-bidang kerajinan. Sifat Produk Dari Produksi Massal Setelah mengetahui pengertian dari produksi massal di atas, di bawah ini akan dijelaskan tentang sifat-sifat produk yang diproduksi secara massal tersebut. Ini dia sifat-sifat yang dimaksud 1. Produk Yang Dihasilkan Berjumlah Besar Produk yang dihasilkan dari sistem produksi massal pasti jumlahnya besar. Karena pembuatan barang dilakukan secara terus menerus dan berurutan. Pola ini tidak berubah untuk waktu tertentu bahkan seterusnya. Sifat ini yang menjadi alasan mengapa produksi massal disebut juga produksi terus menerus. Karena perusahaan tidak berhenti melahirkan produk dengan jumlah banyak. 2. Sistem Produksi Disesuaikan Pada Urutan Produk yang dihasilkan untuk produksi massal salah satu sifatnya ialah dibuat secara berurutan atau disesuaikan dengan pola urutan. Artinya, proses pengerjaan produk di awali dari bahan baku, hingga bahan jadi. Menurut sifat ini, produk produksi massal, dibuat dengan beralur maju. Tidak ada percampuran sistem pembuatan, seperti memasukkan barang jadi, lalu barang setengah jadi, lalu kembali ke bahan baku lagi, tidak demikian. 3. Tidak Membutuhkan Tenaga Kerja yang Banyak Sifat selanjutnya adalah tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Karena produk yang diproduksi secara massal, fungsi mesin lebih diutamakan. Karena alat inilah yang membuat proses pembuatan produk lebih cepat. Karena sudah dipahami kalau produksi massal adalah sistem pembuatan produk dengan jumlah banyak. Maka dari itu, kalau hanya menggantungkan pada tenaga manusia hasilnya tidak akan maksimal. 4. Persediaan Bahan Produk Lebih Sedikit Jika membuat produk untuk dipasarkan sesuai sistem produksi massal, biasanya persediaan bahan produk lebih sedikit. Karena tidak ada stok bahan tak terpakai hanya karena kesalahan penghitungan. Ini akibat dari pola pembuatan produk yang lebih teratur dan berurutan. Sehingga, kalkulasi kebutuhan bahan lebih jelas dan terukur. 5. Bahan-Bahan Dipindah Menggunakan Mesin Sistem produksi massal membutuhkan pembuatan barang yang lebih cepat. Karena jika terlalu lambat, pasokan kepada target pasar tidak akan maksimal. Maka dari itu, sifat yang kelima adalah pemindahan bahan ke mesin pengolah pun harus menggunakan alat atau mesin khusus. Sehingga proses meracik bahan baku menjadi bahan jadi bisa lebih efisien. 6. Mesin Pembuat Produk Bersifat Khusus Karena semua proses pembuatan produk didominasi oleh tenaga mesin, maka tentu kerja mesin tersebut harus bersifat khusus. Karena harus ada yang bekerja sebagai peracik bahan baku, pengolah menjadi barang setengah jadi, mesin pengemas produk dan masih banyak fungsi yang lainnya. Karena hal itulah mengapa sistem produksi massal lebih sering diterapkan oleh perusahaan besar dibandingkan perusahaan kecil. Karena untuk modal pengadaan alatnya saja memerlukan finansial yang tidak sedikit. Toyota Toyota adalah perusahaan otomotif asal jepang yang memasarkan dan membuat produknya di Indonesia dibawah naungan PT. Astra. Penjualannya selalu memuaskan karena terjangkau untuk masyarakat kelas menengah, bahkan pangsa pasar di tahun 2019 naik menjadi 32%. Saat ini karyawan yang ada di toyota motor Indonesia berjumlah 8000 orang Coca-cola Coca-Cola mewakili salah satu merek dunia yang paling dikenal. Apa yang membantu perusahaan tumbuh adalah teknik pemasaran yang terstruktur dengan baik. Minuman manis ini yang disukai oleh mayoritas, adalah produk yang paling banyak disajikan di dunia. Mencakup lebih dari 200 negara, Coca-Cola mengelola 1,9 miliar porsi lumrah dilakukan saat ini. Biasanya ini dipicu oleh permintaan masyarakat yang begitu tinggi. Iphone Dianggap sebagai salah satu perangkat paling menguntungkan yang pernah diproduksi; Pendapatan produk iPhone mencapai 91,3 miliar dolar. Ketika iPhone 5 diluncurkan, perusahaan ini mengalami pertumbuhan terbesarnya. Diikuti oleh perkenalan yang bagus untuk 5S, iPhone tetap sebagai produk berkualitas tinggi. Menurut para peneliti, gadget Apple kecil ini mengambil bagian dalam 45% dari seluruh penjualan smartphone tahun lalu. Keuntungan Sistem Produksi Massal Efisien secara ekonomi Produksi massal sebagai proses ekonomi menimbulkan lebih sedikit biaya tenaga kerja, biaya material, dan meningkatkan efisiensi dalam menggunakan sumber daya, sementara pada saat yang sama mengurangi total pengeluaran per unit yang diproduksi. Ini penting bagi produsen makanan kecil dan besar untuk menghemat pengeluaran yang tidak perlu. Tingkat Produksi cepat Karena proses ini mencakup teknologi canggih dan sistem konveyor untuk mempercepat produksi, produksi massal menawarkan tingkat produksi tercepat dari setiap prosedur pembuatan. Misalnya, ketika sistem pengangkutan menjadi lebih maju dalam industri ini, mereka dapat mengidentifikasi produk tertentu dan mengarahkannya ke tujuan yang benar tanpa diawasi oleh manusia. Akurasi produksi Karena pola produksi ini didasarkan pada operasi utama dan tambahan yang berulang yang bekerja bersama secara mekanis untuk menciptakan produk akhir, kurangnya tenaga kerja terampil atau spesialisasi yang diperlukan untuk membuat produk tidak akan terlalu berdampak negatif. Dengan begitu pola produksi ini memungkinkan akurasi yang luar biasa dan margin kesalahan yang rendah. Kekurangan Sistem Produksi Massal Tidak fleksibel terhadap permintaan konsumen Karena sistem produksi ini menurut definisi berfokus pada penciptaan satu produk dalam jumlah banyak, sulit untuk menyesuaikan dengan permintaan pelanggan yang selalu berubah jika permintaan produk itu tiba-tiba menurun. Permintaan akan sulit diprediksi dan bisa sia-sia jika Anda memproduksi produk yang mudah rusak. Pengurangan tenaga kerja Peralatan canggih adalah indikator utama yang ada dalam pola produksi ini, dan ini dapat menyebabkan staf yang tidak kompeten akan di PHK, dan tentu ini tidak akan baik. Jika staf tidak sering dirotasi dan bekerja pada produk yang sama setiap hari, ini pasti dapat menyebabkan inefisiensi dalam aspek-aspek tertentu dari proses manufaktur, seperti kontrol kualitas. Sulit merestrukturisasi produksi Karena produksi massal adalah sistem mesin yang bekerja bersama secara serempak, mengubah aspek jalur produksi dapat memiliki konsekuensi finansial dan logistik yang besar; terutama di puncak tren modern untuk menciptakan proses yang lebih ramah lingkungan. Kesimpulan Jika Anda pemilik usaha, pola produksi untuk setiap usaha mungkin bisa berbeda beda sesuai dengan karekteristik usaha yang dibangun. Akan sangat penting bagi Anda untuk memilih polar produksi yang cocok untuk pengembangan usaha yang lebih baik. Catat juga setiap stok yang telah Anda buat atau Anda beli, hal ini untuk meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh stok yang rusak akibat terlalu lama tertahan digudang. Untuk memudahkan Anda mengelola inventaris stok, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online. Dengan Accurate Online, Anda tidak hanya bisa memantau stok secara realtime, namun juga bisa melakukan pembukuan yang cepat dan mudah. Accurate Online sendiri memiliki fitur penjualan, pembelian, penggajian karyawan, penghitungan pajak, dan pembuatan 200 jenis laporan keuangan secara otomatis. Anda juga bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui link ini. Baca juga artikel menarik lainnya di bawah ini You’re Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview.
Буጴትтуցаրα щиծисру
Θձуኾևцу րեтрαդ ժաνጦзеφ
Дեкቲслеթու б
Dalamproduksi massal, produk atau barang yang dihasilkan berjumlah? Besar Menengah Kecil Sedikit Sedang Jawaban yang benar adalah: A. Besar. Dilansir dari Ensiklopedia, dalam produksi massal, produk atau barang yang dihasilkan berjumlah Besar. [irp] Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Besar adalah jawaban yang paling benar, bisa
Produksi massal adalah suatu pola yang menghasilkan produk secara terus menerus maupun berurutan. Hal ini dapat perusahaan Anda lakukan dari sejak bahan baku, bahan setengah jadi hingga barang yang siap didistribusikan. Selain itu, produksi massal juga adalah tiga jenis dari metode biasa yang perusahaan-perusahaan gunakan saat ini. Sejarah tentang produksi massal pertama kali dipopulerkan di Encyclopedia Britannica pada tahun 1926 berdasarkan dari korespondensi Ford Motor Company. Konsep produksi ini dapat digunakan untuk berbagai jenis produk, dari cairan dan partikel yang diketahui memiliki jumlah yang besar. Misalnya bahan kimia, makanan, bahan bakar, dan tambang mineral. Namun ternyata sistem ini juga dapat Anda gunakan untuk produk jenis manufaktur dan bidang-bidang kerajinan. Untuk memudahkan Anda dalam mendapatkan visibilitas dan analisis lengkap, Anda dapat menggunakan Software Supply Chain terbaik dari HashMicro. Software ini dapat membantu Anda juga dalam mengelola produk dan material secara akurat dan dapat Anda desain mengikuti cepatnya perubahan pasar. Ketahui juga besaran harga yang harus Anda siapkan untuk mendapatkan software tersebut, unduh skema perhitungan harga agar Anda mendapat gambarannya secara detail. Berikut ini adalah pengertian, sifat, kelebihan, kekurangan dan penjelasan yang lebih lengkap mengenai 6 sifat produksi dari proses produksi massal bisnis yang perlu Anda ketahui. Baca juga Strategi Produksi Massal untuk Tingkatkan Produktivitas Bisnis Manufaktur Daftar Isi Sifat Produk Proses Produksi Massal Produk yang dihasilkan berjumlah besar Tidak membutuhkan banyak tenaga kerja Sistem produksi disesuaikan pada urutan Persediaan bahan produk lebih sedikit Mesin produksi bersifat khusus Bahan-bahan dipindah menggunakan mesin Kelebihan dan Kekurangan dari Produksi Massal Kelebihan sistem produksi massal Kekurangan sistem produksi massal Contoh Produk Produksi Massal Kesimpulan Sifat Produk Proses Produksi Massal Setelah mengetahui pengertian dan sejarah singkat mengenai produksi massal, Anda Perlu mengetahui bahwa produksi massal ini memiliki 6 sifat-sifat produk yang diproduksi secara massal. Berikut adalah berbagai macam sifat-sifat yang perlu Anda ketahui. 1. Produk yang dihasilkan berjumlah besar Produk yang dihasilkan dari sistem produksi massal pasti jumlahnya besar. Hal tersebut karena pembuatan barang tersebut dilakukan secara terus menerus dan berurutan. Pola ini tidak berubah untuk waktu tertentu bahkan seterusnya. Sifat ini yang menjadi alasan mengapa produksi massal disebut juga sebagai produksi terus menerus. Produksi massal disebut seperti itu karena perusahaan tidak berhenti melahirkan produk dengan jumlah banyak. 2. Tidak membutuhkan banyak tenaga kerja Sifat yang kedua yaitu tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak karena produk yang diproduksi secara massal, fungsi mesin lebih diutamakan. Dengan adanya alat dari sistem inilah yang dapat membuat proses pembuatan produk Anda menjadi lebih cepat. Produksi massal ini adalah sistem pembuatan produk dengan jumlah banyak. Maka dari itu, jika Anda hanya mengandalkan pada tenaga manusia hasilnya tidak maksimal. 3. Sistem produksi disesuaikan pada urutan Sifat selanjutnya yaitu sistem produksi ini dibuat sesuai dengan urutannya. Artinya adalah proses pengerjaan produk Anda diawali dari bahan baku hingga menjadi bahan jadi. Sifat inilah produk dari produksi massal dibuat dengan beralur maju. Tidak ada pencampuran sistem pembuatan, seperti memasukkan barang jadi, lalu barang setengah jadi, lalu kembali ke bahan baku lagi. 4. Persediaan bahan produk lebih sedikit Sifat yang keempat yaitu persedian bahan produknya menjadi lebih sedikit. Hal tersebut karena tidak ada stok bahan tak terpakai dan biasanya karena kesalahan penghitungan. Inilah akibat dari pola pembuatan produk yang berjalan teratur dan berurutan. Sehingga kalkulasi kebutuhan bahan lebih jelas dan efektif. 5. Mesin produksi bersifat khusus Mesin produksi bersifat khusus adalah sifat selanjutnya dari produksi massal. Tenaga mesin mendominasi semua proses pembuatan produk, maka tentu kerja mesin tersebut harus bersifat khusus. Lalu dalam proses pemuatan juga harus ada yang bekerja sebagai peracik bahan baku, pengolah menjadi barang setengah jadi, mesin pengemas produk dan masih banyak fungsi yang lainnya. Sistem produksi massal lebih sering perusahaan besar terapkan dibandingkan dengan perusahaan kecil. Hal tersebut bertujuan untuk modal pengadaan alatnya saja dan memerlukan finansial yang tidak sedikit. 6. Bahan-bahan dipindah menggunakan mesin Sistem produksi massal membutuhkan mesin untuk untuk memindahkan bahan-bahan produksi agar lebih cepat. Jika terlalu lambat, pasokan kepada target pasar tidak akan maksimal. Oleh karena itu, sifat yang terakhir ini berupa pemindahan bahan produksi ke mesin pengolah yang harus menggunakan alat atau mesin khusus. Sehingga proses meracik bahan baku menjadi lebih efektif dan cepat. Baca juga Cara Meningkatkan Efisiensi Proses Supply Chain Management untuk Bisnis Anda Kelebihan dan Kekurangan dari Produksi Massal Selain memiliki 6 sifat produksinya, proses produksi massal ini dalam pengerjaannya yang terus menerus pastinya memiliki berbagai macam kelebihan maupun kekurangan. Kelebihan dan kekurangan tersebut adalah sebagai berikut. Kelebihan sistem produksi massal 1. Efisien secara ekonomi Produksi massal sebagai proses ekonomi menghasilkan biaya tenaga kerja dan material yang lebih sedikit, dan mampu meningkatkan efisiensi dalam menggunakan sumber daya. Dengan adanya sistem ini juga dapat mengurangi total pengeluaran per unit saat produksi. Hal tersebut penting bagi produsen makanan kecil dan besar guna menghemat pengeluaran yang tidak perlu. 2. Tingkat produksi cepat Proses ini mencakup teknologi yang canggih dan sistem konveyor dapat mempercepat produksi. Produksi massal menawarkan tingkat produksi tercepat dari setiap prosedur pembuatan. Misalnya seperti ketika sistem pengangkutan menjadi lebih maju dalam industri ini, mereka dapat mengidentifikasi produk tertentu dan mengarahkannya ke tujuan yang benar tanpa manusia awasi. 3. Akurasi produksi Kelebihan terakhir dari sistem produksi massal ini yaitu berdasarkan dari operasi utama dan tambahan yang berulang dan bekerja bersama secara mekanis guna menciptakan produk akhir, kurangnya tenaga kerja terampil atau spesialisasi yang Anda perlukan untuk membuat produk tidak akan terlalu berdampak buruk bagi bisnis Anda. Kekurangan sistem produksi massal 1. Pengurangan tenaga kerja Sistem produksi massal ini tentunya menggunakan peralatan yang canggih, namun hal tersebut dapat menyebabkan staf yang tidak kompeten akan di PHK. Jika para staf Anda tidak sering di rolling dan bekerja pada produk yang sama setiap hari, maka akan menyebabkan inefisiensi dalam aspek-aspek tertentu seperti kontrol kualitas pada proses manufaktur. 2. Sulit merestrukturisasi Produksi massal adalah sistem mesin yang dapat bekerja sama secara serentak dan dapat mengubah aspek jalur produksi yang memiliki konsekuensi finansial serta logistik yang besar. Biasanya hal tersebut terjadi pada puncak tren modern guna menciptakan proses yang ramah lingkungan. 3. Tidak fleksibel terhadap permintaan konsumen Kekurangan terakhir dari sistem ini adalah karena sistem ini menggunakan mesin yang sudah tersusun rapih sedemikian rupa. Hal itulah yang membuat sistem produksi massal berjalan menjadi tidak efektif dan fleksibel terhadap permintaan konsumen. Baca juga Software Supply Chain Management HashMicro sebagai Rahasia Sukses Bisnis Frozen Food di Indonesia Contoh Produk Produksi Massal Produksi massal dapat Anda lakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin hari makin meningkat. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui beberapa contoh dari proses kegiatan produksi yang termasuk dalam jenis produksi massal. Berikut adalah beberapa contohnya yang perlu Anda ketahui. 1. Coca-cola Coca cola mewakili salah satu merek dunia yang paling terkenal. Produk ini dapat membantu perusahaan tumbuh karena teknik pemasaran yang terstruktur dapat berjalan lancar. Terdapat lebih dari 200 negara, Coca-cola mengelola 1,9 miliar porsu sehari. Hal ini biasanya karena permintaan masyarakat yang tinggi. 2. Rokok Pada tahun 2018, produksi rokok mencapai 332,4 miliar. Lalu di tahun 2019 mengalami peningkatan menjadi 365,5 miliar batang. Dari data ini menunjukan bahwa produksi rokok setiap tahunnya selalu meningkat. Hal tersebut juga dapat Anda lihat karena semakin tinggi permintaan para masyarakat terhadap rokok. 3. IPhone Contoh ini adalah salah satu perangkat yang paling menguntungkan dalam masa produksinya. Pendapatan produk iphone mencapai 91,3 miliar dolar. Saat iphone series 5 diluncurkan, perusahaan mengalami pertumbuhan terbesarnya. Bahkan sampai peluncuran series ke 14, iphone tetap memiliki kualitas yang tinggi. Oleh karena itu, perusahaan produk gadget ini menjadi terkenal dan semakin membesar dan populer. Kesimpulan Produksi massal adalah sistem produksi barang secara terus menerus dengan kuantitas barang yang berskala besar, mulai dari ratusan bahkan jutaan produk secara bersamaan. Produksi massal sendiri memiliki banyak keuntungan, terutama bagi produsen yang ingin meningkatkan produktivitas sekaligus mengefisiensikan waktu produksinya. Tujuan dari adanya produksi massal yaitu untuk menguasai pasar. Jika ada kelebihan produk, baik dunia bisnis maupun dunia industri dapat memaksa pasar untuk membuat diskon, promosi, dan lainnya sehingga produk tersebut dengan cepat Anda serap. Untuk memudahkan Anda dalam mendapatkan visibilitas dan analisis lengkap dalam mengelola produk dan material, Anda dapat menggunakan Software Supply Chain Management dari HashMicro. Software ini dapat membantu Anda dalam hal tersebut dengan efektif dan akurat serta didesain mengikuti perkembangan pasar. Ketahui juga besaran harga yang harus Anda siapkan untuk mendapatkan software tersebut, unduh skema perhitungan harga agar Anda mendapat gambarannya secara detail. Buat jadwal demo gratis sekarang! Tertarik Mendapatkan Tips Cerdas Untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis Anda? Jessica Wijaya writer with a passion for business, technology and innovation. Always writing with the goal of creating thought provoking contents that are helpful for the masses.
Dilansirdari Ensiklopedia, dalam produksi massal, produk atau barang yang dihasilkan berjumlah menengah. Kemudian saya sangat merekomendasikan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Only for a short period of time top speed? beserta jawaban dan penjelasan lengkap.Meningkatnya produktivitas perusahaan dan berkurangnya biaya produksi yang dibutuhkan dapat diperoleh jika perusahaan menerapkan produksi massal. Pengertian produksi massal akan dijelaskan selengkapnya pada artikel ini. Selain memberikan banyak keuntungan, produksi massal juga memiliki beberapa kekurangan yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan. Untuk itu, perusahaan harus bisa memiliki sistem terintegrasi untuk meminimalisir risiko yang timbul dari praktik produksi massal ini. Bagaimana pengertian produksi massal dan berbagai hal yang berkaitan dengan prosesnya? Simak informasi berikut ini, ya! BACA JUGA Pengertian Produksi Fungsi, Tujuan, Faktor, dan Tahapannya iStock Produksi massal atau mass production merupakan kegiatan produksi yang biasa dilakukan oleh perusahaan manufaktur dalam memproduksi barang dalam jumlah banyak dan berulang untuk memenuhi permintaan konsumen. Dalam praktiknya, perusahaan harus berusaha memenuhi kebutuhan konsumen namun tetap menjaga kualitas produk yang sedang diproduksi. Hal ini bertujuan untuk menjaga kepercayaan konsumen agar tetap setia menggunakan produk produksi massal tersebut. Fokus produksi massal adalah mendorong efisiensi produsen untuk melakukan aktivitas produksi dengan menyesuaikan prosedur dan standar yang telah ditentukan. Produsen juga harus menjalankan aktivitas produksi ini secara kontinu untuk mencukupi kebutuhan pasar. Pada proses produksi massal, sebuah perusahaan wajib memiliki perencanaan yang matang sebelum berjalan. Produksi yang dilakukan juga harus terukur dan terarah. Maksudnya, dalam 1 hari kerja, perusahaan harus bisa menghasilkan produk sesuai jumlah yang telah ditentukan dan mampu memenuhi standar kualitasnya. Selain itu, proses produksi massal juga tidak dapat dilakukan oleh para pekerja saja, melainkan juga membutuhkan bantuan dari mesin dan sistem pemrograman. Hal ini tentu saja akan membuat proses produksi dapat dilakukan secara efektif dan efisien guna mencapai target yang telah ditentukan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa perusahaan harus bisa memenuhi target produksi sekaligus menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Untuk itu, banyak aturan dan tahapan yang penting dipahami oleh para pelaku usaha agar bisa menjalankan produksi massal dengan optimal. Ciri-ciri produksi massal iStock Setelah memahami pengertian produksi massal di atas, berikut adalah beberapa ciri-ciri yang bisa Sedulur simak agar semakin paham dengan informasi ini. 1. Membutuhkan tenaga kerja khusus Proses produksi massal memang secara umum dilakukan menggunakan mesin, namun ada beberapa tahapan yang harus dikerjakan oleh tenaga kerja manusia. Contohnya pada produksi massal kendaraan bermotor. Dalam produksi kendaraan bermotor, tenaga kerja manusia dibutuhkan pada beberapa proses. Misalnya pada produksi mobil, tenaga kerja manusia masih dibutuhkan untuk menguji coba kemudi, memasang baut, dan lain sebagainya. 2. Biaya awal besar Apabila sebuah perusahaan memiliki rencana untuk melakukan produksi massal, maka satu hal yang harus dipersiapkan oleh perusahaan adalah biaya awal yang besar. Hal ini penting dipahami karena biaya akan selalu berkaitan dengan proses agar bisa berjalan secara optimal. Biaya awal ini meliputi mesin produksi, tenaga kerja yang sudah terlatih, serta biaya bahan baku yang tentunya memiliki jumlah yang besar. 3. Memiliki standarisasi Dalam menjalankan proses produksi massal, dibutuhkan sebuah standarisasi yang berguna untuk membantu menghasilkan barang yang sama dalam jumlah besar dan waktu relatif cepat. Standarisasi ini juga penting untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Selain itu, pada praktik produksi massal, standarisasi yang dimiliki suatu perusahaan harus konsisten dalam menghasilkan output produk. Jika perusahaan ingin melakukan perubahan pada output, maka perubahan harus dilakukan secara signifikan dan membutuhkan waktu yang lama karena harus merubah banyak hal dalam sistem. 4. Aliran produksi lancar Dalam produksi massal, aliran produksi juga harus dipastikan lancar dari satu tahap ke tahap berikutnya. Hal ini berguna untuk memastikan bahwa proses produksi dapat terjaga polanya sesuatu standar yang sudah ditentukan. 5. Jumlah permintaan yang tidak pasti Ciri yang terakhir adalah jumlah permintaan produk yang tidak pasti. Dalam aktivitas produksi massal, barang yang diproduksi tentu saja tidak pasti karena belum ada data pemesan yang tetap. Hal ini membuat barang yang diproduksi memiliki harga jual yang lebih murah karena praktik produksi ini mengutamakan efisiensi proses. BACA JUGA Retail adalah Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Karakteristiknya Persiapan produksi massal iStock Selain pengertian produksi massal dan ciri-cirinya, Sedulur juga perlu memahami apa itu persiapan produksi massal. Perusahaan harus memiliki persiapan matang untuk bisa melakukan proses produksi dalam jumlah banyak dalam satu waktu bersamaan. Persiapan ini sangat penting karena akan berpengaruh pada kualitas produk yang akan dihasilkan nantinya. Beberapa persiapan produksi massal yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah persiapan mesin produksi, persiapan bahan baku, persiapan tenaga kerja, dan persiapan aturan baku agar mutu produk tetap terjamin dan bisa sesuai dengan permintaan konsumen. Tahapan produksi massal Ada beberapa tahap dalam melakukan produksi massal. Berikut adalah penjelasan selengkapnya. 1. Membuat dokumentasi persyaratan produk iStock Tahap pertama adalah membuat dokumentasi persyaratan produk yang dipimpin langsung oleh manajer produksi dengan persetujuan yang melibatkan seluruh pimpinan divisi lain, termasuk tim penjualan, eksekutif, teknik, pemasaran, hingga Quality Assurance. Setelah dibuat dan disetujui, dokumentasi tersebut akan dijadikan landasan dalam proses produksi massal. Dokumentasi ini bisa direvisi seiring berjalannya waktu jika memang ada informasi atau teknologi baru yang bisa berpengaruh pada keputusan sebelumnya. Proses revisi ini bisa dilakukan atas peninjauan dan persetujuan seluruh pimpinan tim. Dokumentasi persyaratan produk atau Product Requirement Documentation PRD secara umum berisi hal-hal berikut ini Biaya target. Perkiraan jumlah produksi. Target jadwal rilis produk. Daftar fitur yang disertakan pada produk. Roadmap produk. Metrik kinerja yang spesifik dan wajib dipenuhi oleh semua fitur. Melakukan validasi dan pengujian teknik iStock Tahapan berikutnya adalah melakukan validasi dan pengujian teknik atau Engineering Validation & Testing EVT. Pada tahap ini, divisi teknik akan menggunakan beberapa metode yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan seluruh fitur yang sudah diuraikan di PRD. Tahap ini bertujuan untuk membuktikan jika proses produksi dapat dilakukan secara manusiawi dan tidak bertentangan dengan hukum fisika. Selain itu, tujuan lainnya adalah membangun dan merancang contoh produk yang memenuhi syarat fungsional PRD. Lebih jauh, tujuan tahap ini adalah mengidentifikasi setiap risiko yang kemungkinan akan terjadi pada PRD dan sebisa mungkin menemukan solusi untuk mengatasinya. Oleh karena itu, tahap ini membutuhkan banyak iterasi dan modal pada proses penelitian dan pengembangannya. Melakukan validasi dan pengujian desain iStock Tahap selanjutnya adalah validasi dan pengujian desain atau Design Validation & Testing DVT. Tahap ini bertujuan untuk mendapatkan nuansa dan tampilan akhir produk. Pada tahap ini pula, perusahaan biasanya akan menentukan desain mekanis dan bahan yang mampu memenuhi syarat produk akhir, kesesuaian, dan tingkat estetikanya sesuai dengan uraian PRD. Agar perusahaan bisa mendapatkan umpan balik dan hasil uji kesesuaian, diperlukan contoh produk yang ditampilkan kepada target konsumen. Jika sudah ada persetujuan dan bisa memenuhi syarat fungsional serta estetika sesuai PRD, produk akan lolos dari tahap DVT ini. Melakukan validasi dan pengujian produksi iStock Tahap validasi dan pengujian produksi merupakan suatu proses untuk memastikan bahwa produk dari tahap DVT bisa terus diproduksi dengan jumlah dan biaya yang sesuai dengan ketentuan PRD. Tahap ini biasanya membutuhkan keterlibatan antara pihak produsen dan pemasok bahan baku. Dengan demikian, perusahaan akan mendapatkan umpan balik terkait desain produk akhir yang bisa digunakan untuk memastikan apakan tujuan produksi dapat dicapai atau tidak. Dalam tahap ini, ada kemungkinan bahwa perusahaan akan melakukan revisi terhadap model DVT untuk memastikan produk tetap dapat diproduksi secara massal dengan lancar. Melakukan proses produksi iStock Tahapan terakhir adalah melakukan proses produksi sesuai dengan desain produk yang sudah dibuat dan disempurnakan pada tahap sebelumnya. Tanggung jawab tahap ini sebagian besar berada di tangan produsen dalam melakukan aktivitas produksi, termasuk memastikan kualitas serta hasil produksi tanpa melesat dari beban biaya yang sudah ditentukan. Selain itu, perusahaan juga harus memberikan dukungan kepada pabrik agar bisa mencapai target dan segera bekerja sama dengan tim pengadaan untuk menyusun rantai pasokan yang stabil. Dengan demikian, beban biaya dan waktu akan selalu terjaga. Selain itu, perusahaan juga harus bekerja sama dengan tim manufaktur terkait inovasi agar efisiensi, kualitas produk, dan biaya produksi dapat dioptimalkan. BACA JUGA Product Backlog Definisi, Karakteristik & Seberapa Pentingnya Manfaat produksi massal iStock Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari sebuah praktik produksi massal dalam dunia industri. Adapun beberapa manfaat tersebut adalah Proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien. Proses produksi yang cepat dapat memenuhi permintaan pasar secara optimal. Tidak terlalu banyak membutuhkan tenaga kerja manusia. Penggunaan mesin produksi yang sudah di akuratkan membuat proses pengawasan bisa tidak terlalu ketat. Kesalahan produksi dapat diminimalkan karena mesin sudah diatur dengan baik. Kelebihan produksi massal iStock Selain manfaat, ada beberapa kelebihan produksi massal yang menjadi pertimbangan banyak perusahaan dalam melakukan praktik ini. Produktivitas perusahaan meningkat, sehingga mampu memberikan pelayanan dan memenuhi permintaan pasar dengan baik. Biaya produksi yang dibutuhkan menjadi lebih terjangkau. Mampu memenuhi kebutuhan pasar dengan cepat karena memiliki efisiensi waktu tinggi. Kekurangan produksi massal iStock Ada beberapa kekurangan dari praktik produksi massal yang juga harus diketahui, yaitu Modal yang dibutuhkan besar, karena untuk membeli mesin produksi dan bahan baku yang banyak. Biaya perawatan yang cukup besar untuk bisa melakukan proses produksi secara kontinu. Motivasi kerja karyawan biasanya rendah karena SDM yang dibutuhkan tidak terlalu banyak, apalagi jika perusahaan memasang target produksi yang tinggi. Fleksibilitas kecil karena harus sesuai dengan urutan proses yang sudah ditentukan. Jika menginginkan perubahan, maka harus melakukan perombakan total dengan biaya besar. Contoh produksi massal di industri iStock Berikut adalah beberapa contoh produksi massal yang biasa dilakukan di industri. Produksi massal pada makanan dan minuman kaleng Contoh produk yang diproduksi secara massal adalah produk makanan dan minuman kaleng. Beberapa contohnya adalah produk susu formula, produk olahan daging, dan produk buah dalam kaleng. Produksi massal pada perangkat mobile dan elektronik Contoh berikutnya adalah produksi massal yang dilakukan oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang perangkat mobile dan elektronik. Contoh produknya antara lain mobile phone, LCD, televisi, kulkas, dan mesin cuci. Produksi massal konsol game Produk konsol game merupakan produk elektronik yang dirancang secara khusus untuk bisa memainkan permainan berbasis video. Contoh perusahaan yang memproduksi perangkat konsol game adalah Sony. Produksi massal pada makanan dan minuman kemasan Selain makanan dalam kaleng, produksi massal juga dilakukan oleh perusahaan yang memproduksi produk makanan dan minuman kemasan. Contoh produknya adalah wafer, biskuit, dan minuman aneka rasa. Produksi massal pada produk pakaian Tidak hanya produk makanan, produk pakaian juga seringkali diproduksi secara massal. Hal ini menyebabkan banyak model pakaian yang sama yang tersebar di seluruh wilayah. Produksi dengan cara ini berguna untuk memenuhi permintaan pasar yang sangat tinggi akan produk fashion. Produksi massal pada perabot rumah tangga Contoh lainnya adalah produk perabot rumah tangga. Kebutuhan perabot seperti alat masak dan alat kebersihan menjadi alasan produksi dengan cara ini dilakukan oleh perusahaan, seperti contoh yang dilakukan oleh perusahaan Tupperware Brands Corporation. Demikian informasi mengenai pengertian produksi massal beserta ciri-ciri, tahapan, kelebihan dan kekurangan, serta contohnya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Sedulur yang sedang belajar mengenai proses produksi dalam suatu industri. Selamat belajar! Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.
Υρኗζቭси ω վοջуտипиዮէ
Чεռе убቹչ з
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, dalam produksi massal, produk atau barang yang dihasilkan berjumlah besar. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Perhatikan langkah-langkah berikut!(1) Routing, (2) Pengawasan, (3) Evaluasi, (4) Dispatching, (5) Penjadwalan Dari data diatas, yang termasuk langkah langkah perencanaan produksi massal ada pada
SifatProduk Dari Produksi Massal. Ada empat sifat produk dari produksi massal, antara lain sebagai berikut: 1. Produk berjumlah besar. Umumnya, penerapan produksi massal dilakukan untuk menghasilkan sebuah produk dalam jumlah besar. Hal ini untuk memenuhi permintaan pasar terhadap sebuah produk secepat mungkin, sehingga diambil langkah-langkah
.