🌂 Proses Membuka Dan Menutup Lilin Disesuaikan Dengan
Lilinaromaterapi identik dengan bentuk, warna serta aroma yang khas dan memiliki sifat menenangkan. Untuk memiliki lilin tersebut bisa dengan melakukan cara membuat lilin aromaterapi sendiri. Daripada membeli lilin dengan harga mahal, dengan membuat sendiri akan lebih menghemat budget serta bisa disesuaikan dengan selera pembuat. Ada beberapa hal penting yang harus disediakan dan b Batik cantin lebih gamb Ga Cap, yaitu ng cap. Ciri- cepat, me bar kurang d s u kain bat -ciri batik c enggunakan detail, muda Gambar2. P http 31 k tulis diker sumber dok tik yang p ap mengg n canting c ah luntur da Proses Pem p rjakan deng kumentasi proses pem gunakan ka cap, batika an berbau h mbuatan Bat gan canting malamannya in mori, pro an rapi, bo harum. tik Cap a menggun oses pemala olak-balik s nakan aman sama, 32 c Batik Tulis dan Cap, yaitu kain batik yang proses pembuatannya merupakan kombinasi cap dan tulis tangan. Ciri-ciri batik tulis dan cap menggunakan kain mori, proses pemalaman lebih cepat, menggunakan canting cap dan tulis, batikan rapi, bolak balik sama dan gambar kurang detail, mudah luntur, dan berbau harum. Proses pembuatan batik ini biasanya didahului dengan mengecap kain dengan lilin batik kemudian menambahi isen-isen dan penyempurnaanya secara tulis tangan. Menurut beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis batik terdiri dari batik tulis, batik cap, dan batik tulis dan cap yang merupakan kombinasi dari batik tulis dan batik cap. Ketiga jenis batik tersebut pada dasarnya menggunakan bahan yang sama namun menggunakan alat yang berbeda pada penorehan malam pada kain. Batik cap menggunakan canting cap, batik tulis menggunakan canting tulis dengan bantuan tangan sedangkan batik tulis dan cap merupakan kombinasi kedua teknik tersebut. 3 Ornamentasi Batik Menurut Asti Ambar 2011 23 ornamentasi batik dibagi dalam tiga bentuk yaitu klowongan, isen-isen, dan ornamentasi harmoni. Klowongan merupakan proses penggambaran dan pembentukan elemen dasar dari desain batik secara umum. I sen-isen adalah proses pengisian bagian-bagian ornamen dari pola yang ditentukan. Terdapat beberapa pola yang biasa digunakan secara tradisional seperti motif cecek, sawut, cecek sawut, sisik melik, dan sebagainya. Ornamentasi harmoni adalah penempatan berbagai latar belakang dari desain secara keseluruhan sehingga menunjukan harmonisasi secara umum. Pola yang digunakan menunjuk n biasanya kan modifika Ga pola ukel, g asi tertentu ambar 3. Co www G www. 33 gelar, gring dari pola is ontoh Klowo Gambar 4. I s .artscraftind gsing, atau sen. ongan motif sen isen beberapa p f kawung m pengaturan yang 4 Alat d Menur disiapkan a Bandu Bandu menahan pembatik b Dingk Dingk Tingginya c Gawa Gawa menggant Ga dan Bahan U rut Asti untuk mem ul ul terbuat d kain mori y secara tidak klik klik atau ban disesuaikan ngan ngan digun tungkan kai mbar 5. Co ekstraks www. Untuk Memb Ambar B. mbuat batik dari logam, yang baru d k sengaja. ngku adalah n dnegan ti nakan sebag n mori yang 34 ontoh Harmo i berbagai p .artscraftind buat Batik Arini 2011 tulis, yaitu timah, tem dibatik agar h tempat du nggi orang gai tempat g akan diba onisasi isen pola motif b 1 27 al mbaga atau tidak muda uduk yang d yang mem untuk men atik. -isen dan batik m at dan ba u kuningan ah ditiup an digunakan u batik. nyampirkan han yang berfungsi u ngin atau ta untuk mem n kain, berf perlu untuk arikan batik. fungsi 35 d Taplak Taplak terbuat dari kain berfungsi untuk menutup dan melindungi paha pembatik dari tetesan lilin malam dari canting. e Meja kayu Meja kayu merupakan alat penghalus kain secara tradisional, yang terbuat dari kayu yang berbentuk meja. Alat ini digunakan untuk meratakan kain mori yang kusut sebelum diberi pola motif batik dan dibatik. f Canting Canting merupakan alat untuk melukis atau menggambar coretan malam pada mori. Menurut fungsinya canting dibagi menjadi beberapa macam, yaitu 1 Canting reng-rengan Canting ini digunakan untuk membatik reng-rengan . Reng-rengan adalah batikan pertama yang sesuai dengan pola atau batik kerangka dari motif pola dasar sebelum pembatikan selanjutnya. 2 Canting isen Canting isen adalah canting untuk mengisi bidang polan . Polan adalah hasil mencontoh kerangka pola batik bersama isen . Canting isen bercucuk kecil, baik tunggal maupun rangkap. Menurut besar kecilnya, cucuk cucuk dibagi menjadi tiga macam yaitu canting carat cucuk kecil, canting carat cucuk sedang, dan canting carat cucuk besar. g Kain mori 36 Kain mori merupakan kain yang terbuat dari kapas dan cocok digunakan sebagai bahan dasar batik. Banyaknya kain mori untuk batik disesuaikan dengan kebutuhan. h Lilin malam Lilin malam yang digunakan yaitu lilin yang telah dicairkan. Jenis-jenis malam yaitu malam tawon, malam lancing, malam sedang, malam putih, malam kuning, malam songkal, malam geplak, dan malam gandarukem. i Kompor Kompor kecil dan wajan digunakan untuk memanaskan lilin. Kompor yang digunakan biasanya menggunakan bahan bakar minyak tanah. j Zat pewarna Zat pewarna yang digunakan untuk membatik dapat berasal dari pewarna sintetis maupun alami. 5 Pewarnaan Menurut Asti Ambar 2011 dalam proses batik membutuhkan dua macam pewarnaan. Pada mulanya digunakan pewarna alami dari bahan alami, seperti daun, kulit pohon, kayu, kulit akar, bunga dan sebagainya. Dengan semakin berkembangnya zaman dan kebutuhan akan pewarna yang lebih mudah penggunaanya, maka dipakailah pewarna kimiawi kimiawi sintetis adalah pewarna yang diperoleh dari bahan-bahan antara naftol, indigosol, dan remazol. Menurut Asti Ambar 2011 25 beberapa tanaman dapat digunakan sebagai pewarna alam, antara lain a Soga Tegeran 37 Tanaman pedu berduri ini dimanfaatkan sebagai pembuat warna kuning pada kain. Tanaman ini banyak tersebar di Jawa, Madura, Kalimantan serta Sulawesi. Bila dimanfaatkan sebagai pewarna alam, tegeran atau kayu kuning perlu diekstraksi dan diberi bahan fiksasi atau penguat. b Soga Tingi Kulit kayu pada tanaman mirip tembakau ini digunakan sebagai penghasil warna gelap kecoklatan pada tekstil. c Soga Jambal Tanaman ini menghasilkan warna coklat kemerahan dari kayu batangannya sehingga cocok digunakan untuk pewarna alami pada teksti. Berbeda dengan soga lainnya, tanaman ini termasuk jenis pohon besar mencapai 25 meter tingginya. d I ndigo I ndigfera tinctoria adalah tanaman polng-polongan berbunga ungu. Daunnya dimanfaatkan untuk menghasilkan warna biru dari perendaman daun selama semalam, kemudian dilanjutkan dengan proses ekstraksi hingga layak digunakan pada proses pencelupan kain atau benang. e Mengkudu Kulit akar mengkudu berguna untuk menghasilkan warna merah tua untuk tekstil. f Kunyit Rimpang kunyit dapat digunakan sebagi pewarna tekstil. Bila dicampur dengan tarum indigo kunyit akna menghasilkan warna hijau. g Daun Mangga 38 Daun mangga dapat digunakan untuk pewarana alami pada tekstil. Jika diekstrak, daun mangga menghasilkan warana hijau. h Kesumba Kesumba digunakan oleh perusahaan testil sebagi pewarna alam yang aplikatif tak hanya pada produk makanan, juga untuk tekstil. Bijinya menghasilkan warna merah oranye. 6 Proses Membatik Asti Ambar 2011 31 menjelaskan ada beberapa tahapan dalam proses pembuatan batik tulis, yaitu a Membuat desain batik molani yaitu membuat pola atau gambar motif batik. Biasanya desain dibuat dengan menggunakan pensil. b Melukis dengan lilin malam menggunakan canting dengan mengikuti pola. c Menutupi motif dengan lilin pada bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih tidak berwarna. Tujuannya agar saat pencelupan bahan ke dalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena. d Pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertuptup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu. e Menjemur kain yang telah dicelupkan sampai kering. f Kembali melakukan proses pembatikan dengan melukis lilin menggunakan canting menutupi bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama. g Pencelupan warna yang kedua. h Menghilangkan lilin dari kain dengan cara mencelupkan kain dengan air panas di atas tungku. 39 i Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin menggunakan canting untuk menahan warna pertama dan kedua. Proses membuka dan menutup lilin dapat dilakukan berulang kali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan. j Proses selanjutnya adalah nglorot, kain yang sudah berubah warna direbus air panas. Tujuannya untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang digambar sebelumnya terlihat jelas. k Proses terakhir adalah mencuci kain batik dan mengeringkannya. Beberapa istilah dalam pembuatan batik tulis sesuai dengan urutan prosesnya menurut Asti Ambar 2011 32, yaitu a Ngloyor, proses membersihkan kain dari pabrik yang biasanya masih mengandung kanji, menggunakan air panas yang dicampur degan merang atau jerami. b Ngemplong, yaitu proses memadatkan serat-serat kain yang baru dibersihkan. c Memola, yaitu pembuatan pola menggunakan pensil ke atas kain. d Mbatik, yaitu menempelkan lilin malam batik pada pola yang telah digambar menggunakan canting. e Nembok, yaitu menutupi bagian yang nantinya dibiarkan putih dengan lilin tembokan. f Medel, yaitu mencelupkan kain yang telah dipola, dilapisi lilin pewarna yang sudah disiapkan. g Ngerok nggirah, yaitu proses penghilangan lilin dengan alat kerok. 40 h Mbironi, yaitu menutupi bagian-bagian yang akan dibiarkan tetap berwarna putih dan tempat-tempat yang terdapat cecek titik-titik. i Nyoga, yaitu mencelup lagi dengan pewarna sesuai dengan warna yang diinginkan. j Nglorod, yaitu proses menghilangkan lilin dengan air mendidih kuntuk kemudain dijemur. Menurut Ari Wulandari 2011 152 proses membatik secara umum yaitu a Ngemplong Ngemplong merupakan proses penghilangan kanji. Penghilangan kanji dilakukan dengan cara mencuci kain mori kemudian memasukkannya ke dalam minyak jarak agar kain lemas, sehingga daya serap terhadap zat warna lebih tinggi dan memalu kain agar lapisan kain halus dan mudah dibatik. b Nyorek atau Memola Nyorek merupakan proses menjiplak atau membuat pola di atas kain mori dengan cara meniru pola motif yang sudah ada atau biasa disebut dengan ngeblat. c Mbatik Mbatik adalah proses menorehkan malam batik ke kain mori, dimulai dari nglowong menggambar garis-garis di luar pola dan isen-isen mengisi pola dengan berbagai macam bentuk. d Nembok Nembok adalah proses menutupi bagian-bagian yang tidak boleh terkena warna dasar, dengan menggunakan malam. Bagian tersebut ditutupi dengan lapisan malam yang tebal seolah-olah merupakan tembok penahan. 41 e Medel Medel yaitu proses pencelupan kain yang sudah dibatik ke cairan warna secara berulang-ulang sehingga mendapatkan warna yang diinginkan. f Ngerok dan Mbirah Pada proses ini, malam pada kain dikerok secara hati-hati dengan menggunakan lempengan logam, kemudian kain dibilas dengan air bersih. Setelah itu, kain diangin-anginkan. g Mbironi Mbironi adalah menutupi warna dan isen-isen pola yang berupa cecek atau titik dengan menggunakan malam. h Menyoga Meyoga berasal dari kata soga, yaitu sejenis kayu yang digunakan untuk mendapatkan warna cokelat. Adapun caranya adalah dengan mencelupkan kain ke dalam campuran warna cokelat tersebut. i Nglorod Nglorod merupakan tahapan terakhir dalam proses membatik yaitu proses melepaskan malam lilin dengan cara memasukan kain yang sudah cukup tua warnanya ke dalam air yang mendidih. Setelah diangkat, kain dibilas dengan air bersih kemudian di angin-anginkan. Menurut beberapa pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa proses membatik terdiri dari beberapa tahapan yaitu ngloyor pembersihan kanji pada kain , ngemplong memadatkan serat kain , nyorek memola membuat menjiplak motif pada kain menggunakan pensil , mbatik menorehkan malam pada kain , nembok menutupi bagian-bagian yang tidak boleh terkena warna 42 dasar , medel mencelupkan kain pada sebuah cairan untuk mendapatkan warna , ngerok penghilangan lilin dengan logam , mbironi menutupi isen-isen menggunakan malam , nyoga pewarnaan kain , dan nglorod melepaskan malam dengan air yang mendidih . Meskipun beberapa pendapat terdapat perbedaan istilah namun proses membatik pada umumnya sama dan urutan prosesnya sama. B. Hasil Penelitian Yang Relevan Penelitian yang relevan ini dimaksudkan untuk mengkaji hasil penelitian yang relevan dengan penelitian penulis. Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, diantaranya sebagai berikut 1. Penelitian yang diilakukan oleh Uswatun Khasanah berjudul “Pengaruh Penerapan Model Active Learning Small Group Work Pada Pembelajaran Muatan Lokal Membatik Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK Negeri 1 Pandak. Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui keterkaitan pengaruh model pembelajaran Active Learning Small Group Work dengan hasil hasil belajar siswa pada muatan lokal membatik. Melalui penggunaan model pembelajaran tersebut, dapat disimpulkan hasil penelitian bahwa hasil belajar siswa pada muatan lokal membatik dapat ditingkatkan secara signifikan melalui penerapan model Active Learning Small Group Work. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu metode penelitian yang digunakan dan subjek penelitiannya. Meskipun yang diukur cenderung sama namun penelitian tersebut menggunakan model pembelajaran sedangkan penelitian ini mengamati pelatihanyang terselenggara di SD N Tanjungharjo untuk mengukur keberhasilan belajar siswa. 43 2. Penelitian yang dilakukan oleh Kisti Wardani yang berjudul “ Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan Pencapaian Kompetensi Membatik Menggunakan CTL Pada Muatan Lokal Berkategori Best Practise Di SMP N 1 I mogiriâ€. Penelitianinibertujuanuntukmengetahuifaktorintern dan faktorekstern yang mendukungkeberhasilansiswadalampencapaiankompetensimembatikmengun akan CTL padamuatan local berkategori best practice di SMP Negeri 1 I mogiri dan penerapanstrategi CTL padamuatanlokalmembatik di SMP Negeri 1 I mogiri. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Kisti Wardani dan penelitian ini yaitu penggunaan model pembelajaran CTL pada muatan lokal membatik dan fokus penelitian yang akan diteliti berbeda meskipun cakupan materi sama yaitu muatan lokal membatik. Penelitian ini sama-sama mengukur keberhasilan kompetensi pada mulok membatik namun lebih menekankan pada pengamatan pada pelatihan yang ada di SD N Tanjungharjo. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Dianur Hikmawati yang berjudul “Evaluasi Efektifitas Program Pelatihan Service Excellence Di Rumah Sakit Jantung Dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakartaâ€. Penelitian tersebut mengukur evaluasi efektifikas program pelatihan, gambaran evaluasi pelatihan pada ranah reaksi,pembelajaran, perilaku dan hasil, gambaran efektifitas program pelatihan dan hubungan evaluasi dengan efektifitas pelatihan pada ke empat ranah tersebut. Penelitian yang dilakukan Dianur Hikmawati memiliki kesamaan dengan penelitian ini yaitu mengukur efektifitas pelatian ditinjau dari keberhasilan pelatihan. 44 Kedudukan penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan di Sekolah Dasar SD Tanjungharjo, Nanggulan, Kulon Progo untuk mengukur keberhasilan pelatihan dan pencapaian kompetensi membatik yang diselenggarakan pada mata pelajaran muatan lokal. Penelitian ini merupakan tindak lanjut dari penelitian yang terdahulu yang sama-sama mengukur keberhasilan kompetensi siswa pada mulok yang terselenggara namun menggunakan metode yang berbeda. C. Kerangka Pikir Penelitian ini meneliti keberhasilan membatik pada tingkat sekolah dasar SD. Keberhasilan membatik ditinjau dari kompetensi hasil belajar pada tingkat sekolah dasar melalui muatan lokal bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan maupun ketrampilan dasar bagi siswa Sekolah Dasar agar kompetensi atau kemampuan akademik, sosial, dan pribadi di bidang pengetahuan, ketrampilan, dan sikap dapat dikembangkan dengan melakukan sebuah pelatihan. Melalui sebuah pelatihan ketrampilan membatik yang diselenggarakan pada muatan lokal, siswa Sekolah Dasar SD yang semula tidak memiliki bekal apa- apa pada bidang praktik ketrampilan membatik ini apabila diberikan pelatihan ketrampilan membatik maka siswa dapat 1 memiliki bekal ketrampilan membatik yang dapat dikembangkan lebih lanjut pada tingkat pendidikan selanjutnya, 2 kemampuan pengetahuan dan ketrampilan siswa tingkat Sekolah Dasar SD yang diperoleh akan lengkap dan utuh, bukan hanya menguasai materi dalam kurikulum nasional saja, tetapi juga mengenal lingkungan milik mereka sendiri secara lebih mendalam, dan 3 mengenal dan menjadi akrab 45 dengan lingkungan alam, sosial dan budayanya salah satunya yaitu kesenian membatik. Sesuai dengan tujuan pelatihan membatik bagi siswa, pembelajaran muatan lokal membatik tersebut bagi siswa sekolah dasar sangat diperlukan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap hidup kepada peserta didik agar memiliki wawasan yang mantap tentang lingkungan dan masyarakat sesuai dengan nilai yang berlaku di daerahnya. Output pelatihan membatik pada muatan lokal di Sekolah Dasar SD diharapkan dapat mencapai kriteria kompeten sehingga pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar SD siswa mampu bersikap dan berperilaku selaras dengan nilai dan aturan yang berlaku didaerahnya serta melestarikan dan mengembangkan budayanya dalam rangka menunjang pembangunan nasional sesuai dengan tujuan muatan lokal. D. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan Latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah ,maka dapat dikemukakan pertanyaan penelitian sebagai berikut 1. Bagaimana hasil belajar kompetensi membatik siswa SD N Tanjungharjo? a. Bagaimana hasil belajar pengetahuan membatik siswa SD N Tanjungharjo melalui pelatihan? b. Bagaimana hasil belajar praktik membatik siswa SD N Tanjungharjo melalui pelatihan?Prosesmembuka dan menutup lilin disesuaikan dengan - 50542277 ilfa1821 ilfa1821 4 menit yang lalu B. Indonesia Sekolah Dasar terjawab Proses membuka dan menutup lilin disesuaikan dengan 1 Lihat jawaban Iklan Iklan ilfa1821 menunggu jawabanmu. Bantu jawab dan dapatkan poin.Tabel Tabel Peralatan Membatik Proses Produksi Batik Warna Alam Adapun tahapan – tahapan dalam proses pembuatan batik warna alam, yaitu 1. Membuat desain batik molani/memola Tahap awal dalam membatik dilakukan dengan membuat pola atau gambar likisan motif batik. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera yang berbeda – beda. Ada yang lebih suka membuat motif batik sendiri, ada pula yang memilih untuk mengikuti motif – motif umum yang sudah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia adalah batik keraton dan batik pesisiran. Desain dibuat dengan menggunakan pensil. Gambar Kegiatan mendesain motif batik 45 2. Setelah molani, langkah selanjutnya adalah melukis dengan lilin malam menggunakan canting dengan mengikuti pola tersebut. Sebelumnya, kompor minyak dan wajan diisi lilin lalu dipanaskan hingga mencair lilin harus sempurna cairnya supaya lancar keluar dari cucuk canting. Api kompor minyak harus tetap menyala dengan api kecil. 3. Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin pada bagian – bagian yang akan tetap berwarna putih tidak berwarna. Anting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya, supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena. 4. Berikutnya pembuatan ekstrak warna alam. Dalam melakukan ekstraksi/pembuatan larutan zat warna alam perlu disesuaikan dengan berat bahan yang hendak di proses sehingga jumlah larutan zat warna alam yang dihasilkan dapat mencukupi untuk mencelup bahan tekstil. Banyaknya larutan zat warna alam yang diperlukan tergantung pada jumlah bahan tekstil yang akan diproses. Perbandingan larutan zat warna dengan bahan tekstil yang biasa digunakan adalah 130. Misalnya berat Gambar Kegiatan Membuat pola 46 bahan tekstil yang diproses adalah 100 gram maka kebutuhan larutan zat warna alam adalah 3liter. Dan 3 liter zat warna alam didapat dari 600 gram tanaman daun/kulit/batang yang di potong kecil – kecil kemudian direbus kedalam 6 liter air. Kemudian direbus hingga menjadi setengahnya 3 liter. 5. Berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu. 6. Setelah dicelup, kain tersebut dijemur sampai kering. Apabila belum mendapatkan warna sesuai dengan apa yang diingikan, setelah kain kering dapat di celup lagi dan dikeringkan,begitu seterusnya hingga mendapatkan warna sesuai dengan apa yang diinginkan. 7. Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama. 8. Kemudian, dilanjut dengan proses pencelupan warna yang kedua. Gambar Kegiatan mewarna batik 47 9. Proses fiksasi adalah proses penguatan/pengunci warna. setelah warna yang diingikan sudah dicapai selanjutnya dicelupkan pada larutan fiksasi. Jenis fiksasi ada macam, yaitu menggunakan tawas, kapur, dan tunjung. Hasil proses fiksasi merubah warna alam sesuai dengan jenis logam yang mengikatnya. Untuk fiksasi menggunakan tunjung akan menghasilkan warna yang lebih gelap dan fiksasi menggunakan kapur akan menghasilkan warna yang lebih cerah. Ada juga fiksasi mengunakan jeruk nipis, cuka, gula batu, gula jawa, tape/sakedi Jepang, jambu klutuk, dan injet. Pada Arta Kencana Batik ini lebih sering menggunakan tunjung,gula jawa, dan kapur untuk proses fiksasi. Proses fiksasi Tawas dosis 70gr/liter dibiarkan mengendap. Tawas memberikan warna sesuai dengan warna aslinya Kemudian diambil larutan beningnya Ambil kain kering yang sudah dicelup warna Ambil 3 liter larutan fiksasi tersebut Kain batik dicelupkan pada larutan fiksasi tersebut, lakukan proses ini sesuai dengan kebutuhan intensitas warna yang dikehendaki Lalu cuci bersih perlahan dan bilas,lalu diangin – 48 10. Proses berikutnya, menghilangkan lilin dari kain tersebut dengan cara mencelupkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku 11. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapt dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin menggunakan canting untuk menahan warna pertama dan kedua. 12. Proses membuka dan menutup lilin dapat dilakukan berulang kali dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan. 13. Proses selanjutnya adalah nglorod, kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah di gambar sebelumnya terlihat jelas. Pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah digambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis karena lilin tidak sepenuhnya luntur. Setelah selesai, batik tersebut teah siap untuk digunakan. 14. Proses terakhir adalah mencuci kain batik dan mengeringkannya. Gambar Kegiatan mencuci kain 49 Pembuatan batik melalui beberapa tahapan Ngloyor, yaitu proses membersihkan kain dari pabrik yang biasanya masih mengandung kanji, menggunakan air panas yang dicampur dengan merang atau jerami Ngemplong, yaitu proses memadatkan serat – serat kain yang baru dibersihkan. Memola, yaitu kegiatan membuat pola menggunakan pensil diatas kain Mbatik, yaitu meutup bagian yang nantinya dibiarkan putih dengan lilin tembokan Medel, yaitu mencelup kain yang telah dipola, dilapisi lilin ke pewarna yang sudah disiapkan Ngerok/nggirah, yaitu proses menghilangkan lilin dengan alat pengerok Mbironi, menutup bagian – bagian yang akan dibiarkan tetap berwarna putih dan tempat – tempat yang terdapat cecek titik – titik Nyoga, yaitu mencelup lagi dengan pewarna sesuai dengan warna yang diinginkan Nglorod, yaitu proses menghikangkan lilin denan air mendidih untuk kemudian dijemur Proses pewarnaan dan penghikangan lilin dapat dilakukan berkali – kali sampai menghasilkan warna dan kualitas yang diinginkan. Oleh karena itu, kemudian ada batik dengan istilah 1x proses, 2x proses, 50 dan 3x proses. Batik tulis 1x proses dapat diselaesaikan dalam waktu satu minggu. Sedangkan yang melalui 2x proses dan 3x proses memerlukan waktu berminggu – minggu bahkan berbulan – bulan Kegiatan Pada dasarnyakegiatan dalam sentra industri batik warna alam dapat dikelompokkan sebagai berikut a. Kegiatan pengelola Meliputi kegiatan direktur/dewan direktur sebagai pemimpin perusahaan, bersama dengan karyawan, staff, bertugas mengelola perusahaan. Mengurus asministrasi perusahaan, keuangan, perpajakan, dan kebutuhan pengelolaan yang lain. b. Kegiatan produksi Merupakan kegiatan intii perusahaan meliputi kegiatan Penyediaan bahan baku yang alan digunakan dalam proses produksi - Kain mori dan sutera - Lilin dan zat warna Penyediaan peralatan yang akan digunakan - Peralatan membatik, misalnya canting, gawangan, wajan, kompor dan lainnya - Peralatan untuk mencolet, misalnya menyediakan meja, jegol untuk mencolet, dll 51 Kegiatan pola gambar untuk batik di kertas Kegiatan membatik - Menggambar pada kain, dengan pensil untuk batik tulis dan dilanjutkan dengan canting nglowongi, nembok, isen – isen, dll. - Mencuci kain - Merebus kain - Mengeringkan kain - Menyortir pekerjaan - Menghaluskan kain Menyimpan bahan dan peralatan produksi Kegiatan finishing - Mengukur panjang kain sebelum dipasarkan - Memberi label dagang, label harga, mengepak untuk dikirim keluar daerah c. Kegiatan penjualan Sebagai saran untuk mempermudah pengenalan produk perusahaan, dibutuhkan kegiatan penjualan produk yang langsung berada di lokasi perusahaan sehingga dapat langsung dibeli oelh konsumen atau tamu perusahaan. Kegiatan penjualan meliputi Kegiatan pengelolaan penjualan administrasi penjualan Kegiatan penjualan, dan penerimaan pembayaran kasir Kegiatan penyimpanan bahan dan peralatan 52 d. Kegiatan service Meliputi kegiatan Pelayanan bagi direktur, staff, karyawan, dan buruh perusahaan menyediakan makan dan minum Pelayanan bagi bangunan, berupa kebersihan, pengamanan bangunan, bahan dan alat e. Kegiatan pergudangan Kegiatan penyimpanan / pergudangan berkaitan dengan kebutuhan proses produksi dan unit kegiatan lain. Kegiatan tersebut meliputi Kegiatan penyimpanan bahan/alat produksi Kegiatan penyimpanan bahan bakar produksi Kegiatan penyimpanan barang inventaris Kegiatan penyimpanan brang jadi dan setengah jadi f. Kegiatan penunjang Sebagai kegiatan yang menunjang kebutuhan pemakai bangunan, yang meliputi kegiatan Kegitan hiburan bagi penghuni / pemakai bangunan, berupa fasilitas istirahat, pendidikan, dan lain – lain 53 Kebutuhan Ruang 1. Pengelola dan Administrasi Aktivitas pengelolaan dan administrasi merupakan kegiatan mengatur perusahaan, dari produksi sampai pemasaran. Aktivitas ini dilakukan sebagian besar pada ruang kantor. Kebutuhan ruang pengelola dan administrasi adalah Ruang tamu Ruang receptionist Ruang rapat Ruang operator Ruang direktur Utama Ruang wakil direktur Ruang internal kontrol dan anggaran Ruang sekretaris perusahaan Ruang general manager produksi dan staff Ruang general manager administrasi dan keuangan beserta staff Ruang general manager pemasaran dan staff Ruang bagian pengadaan dan umum 2. Showroom Kebutuhan akan showroom berfungsi untuk membantu pemasaran hasil industri, dari berbagai ragam produk jadi. Dalam showroom diperlukan penjaga dan pengelola sendiri. 54 Ruang showroom Ruang pengelola showroom Gudang barang stock Kasir pembayaran 3. Produksi Aktivitas produksi merupakan kegiatan utama dalam industri bati. Aktivitas yang dilakukansejak mulai bahan mentah kain mori sampai menjadi batik yang siap dipasarkan. Ruang produksi dilengkapi dengan Ruang batik tulis Ruang studio desain Ruang jahit Ruang sanggan kain Ruang kemplong Ruang sortir Ruang obat/warna Ruang cuci Ruang jemur Ruang pengemasan dan pengiriman Ruang sanggan obat/warna 4. Pergudangan Industri batik merupakan industri berkapasitas produksi cukup banyak. Untuk kelancaran proses produksi dibutuhkan gudang 55 yang menyimpan barang mentah sampai jadi. Ruang gudang dipenuhi dengan Gudang mori Gudang bahan setengah jadi Gudang barang jadi dan siap dipasarkan Gudang alat produksi Gudang bahan mentah malam Gudang bahan bakar 5. Servis dan penunjang Aktivitas servis dan penunjang untuk endukung kelancaran perusahaan kegiatan Pelayanan akomodasi yang dibutuhkan oleh semua personal perusahaan. Pelayanan kesehatan, olah raga dan ibadat Pemeliharaan bangunan, alat – alat produksi Pengawasan dan pencegahan terhadap keselamatan kerja, kebakaran, dan lain- lain Kebutuhan ruangnya adalah Dapur /pantry Ruang istirahat karyawan/makan Lavatory, WC Ruang kesehatan Ruang loker dan ruang tunggu karyawan Ruang keamanan dan area parkir 56 Spesifikasi Persyaratan dan Desain a. Arsitektur Menciptakan sebuah desain bangunan yang menunjukkan bahwa bangunan tersebut merupakan bangunan Sentra Industri Batik Warna Alam tanpa melupakan budaya yang terdapat didalamnya Pengembangan bangunan mampu memenuhi tuntutan ilmu wilayah, dimana melindungimanusia didalamnya tetapi tidak „menjauhkan‟ mereka dari alam14 Memiliki konsep menyatu antara bangunan satu dengan bangunan yang lainnya. produksi-pemasaran-pelatihan Menerapkan desain bangunan yang inovatif, sehingga bangunan akan menjadi “landmark” atau “eye catching” di wilayah tersebut, sehingga menarik minat pengunjung. Penyesuaian proporsi dan skala ruang didasarkan menurut fungsi dan jumlah pelaku di dalamnya. Memiliki fasilitas –fasilitas penunjang yang mewadahi kegiatan yang ada Sirkulasi yang tidak membingungkan sangat membantu pengunjung untuk dapat mencapai ruang yang dimaksud. Perlu adanya penzoningan antara bangunan dan antar ruang sehingga pencapaiannya lebih memudahkan. Penataan ruang terbagi menjadi 14 57 o Area privat yang mewadahi kegiatan pengelolaan, produksi, dan studio batik o Area semi privat adalah tempat dimana pengrajin batik bertemu dengan klien untuk pemesanan motif khusus dan berdiskusi o Area publik yang mewadahi kegiatan pendidikan dan wisata pameran batik, pelatihan batik, souvenir, dan cafetaria b. Bangunan Pengunaan teknologi yang menunjang sistem strukur sehingga bangunan mampu memaksimalkan penggunaan pencahayaan dan penghawaan alami maupun buatan secara baik dan maksimal, pemanfaatan air hujan, dan pengelolaan limbah. Pemilihan sistem struktur yang mampu memenuhi kebutuhan area produksi, pemasaran dan showroom disamping menyesuaikan kondisi iklim di Semarang dan memperhatikan kondisi lokasi atau tapak. Sentra Industri Batik Warna Alam mewadahi fungsi bangunan sebagai bangunan produksi dan bangunan publik sehingga kelengkapan utilitas harus benar – benar diperhatikan seperti sistem pengolahan limbah, drainase, dan sistem keamanan. c. Lingkungan Sesuai dengan peraturan pemerintah mengenai fungsi tata guna lahan 58 Penataan sirkulasi dan pencapaian ke dalam lokasi harus baik sehingga memberikan kenyamanan bagi penguna bangunan di dalamnya Pengolahan ruang luar yang digunakaan untuk lahan parkir dan ruang tebuka hijau10 Kain Mori. Selanjutnya bahan untuk membuat batik tulisa adalah kain mori, mori merupakan bahan baku batik yang terbuat dari kapas. Kain katun ini memiliki beberapa kualitas dan jenis, semakin berkualitas katunnya maka semakin halus serta rapat serat kainnya yang akan menghasilkan kain batik yang berkualitas.
Ilustrasi membatik. Pixabay/DukeashJAKARTA - UNESCO United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization atau Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB Persatuan Bangsa-bangsa, sejak 2 Oktober tahun 2009 lalu mengakui Batik sebagai salah satu warisan budaya dunia yang berasal dari website resminya, UNESCO menjabarkan batik sebagai teknik, simbolisme dan budaya seputar pakaian katun dan sutra yang diwarnai dengan tangan yang dikenal sebagai Batik diwarnai oleh pengrajin yang menggambar desain pada kain menggunakan titik dan garis yang dibuat mereka dengan lilin panas, yang tahan terhadap pewarna. Sehingga memungkinkan mereka untuk mewarnai secara selektif dengan merendam kain dalam satu warna, menghilangkan lilin dengan air mendidih dan mengulanginya jika menginginkan adanya variasi beberapa keterangan tersebut, maka jelas bahwa sebuah kain bisa disebut batik, jika pembuatannya menggunakan lilin. Baik itu ditulis atau pun dicap. Sementara kain yang dibuat menggunakan mesin cetak atau alat modern lainnya, tak lebih dari sebuah kain yang menggunakan motif produksi sebuah batik, lilin atau yang dikenal juga sebagai malam, memang memegang peran penting sejak tahap awal. Berikut tiga jenis lilin malam yang terkait dalam proses produksi KlowongSesuai namanya, malam klowong berfungsi untuk untuk nglowongi. Atau sebutan untuk pekerjaan pelekatan lilin pertama sebagai dasar kerangka motif pada kain sesuai yang klowong ini memiliki sifat mudah sekali encer saat dipanaskan, tapi juga mudah membeku saat didiamkan atau dilekatkan ke kain. Sehingga dapat digunakan untuk membuat garis motif yang yang gampang diencerkan, membuat malam klowong juga tidak memiliki daya lekat yang kuat, gampang remuk, mudah tembus pada kain. Namun, itu membuatnya mudah dilorot atau lepas dalam air, tidak tahan terhadap larutan alkali, dan tidak meninggalkan bekas pada TembokanSama seperti sebelumnya. Nama malam Tembokan pun diambil dari fungsinya yang digunakan untuk nemboki. Atau dalam bahasa Indonesia adalah memblokir bidang yang luas pada sebuah pola batik yang telah digambarkan pada kain. Proses ini bertujuan agar pewarna tak bisa masuk ke dalam bagian fungsi itu, malam yang juga kerap disebut sebagai malam popokan ini, memiliki sifat daya lekat yang kuat, mudah meresap pada kain, tidak mudah remuk, lama mencair dan cepat tembokan pun tahan terhadap larutan alkali dan tidak akan mudah lepas saat dilorot atau direndam dalam BironiTerakhir ada malam bironi, yang juga dikenal sebagai lilin tutupan. Dari namanya, jelas bahwa malam bironi berfungsi untuk menutupi beberapa bagian pada kain batik yang sedang tersebut yakni bagian kain yang telah diberi warna pada motif tertentu, dan ingin dipertahankan saat kain dicelup atau bironi ini memiliki sifat yang mirip dengan lilin klowong. Seperti mudah mencair dan membeku, daya lekat tidak terlalu kuat, mudah tembus kain, tidak tahan terhadap larutan alkali dan mudah pembuat malamUntuk bahan pembuat malam sendiri. Baik itu malam klowong, tembokan, atau bironi, biasanya berasal dari bahan yang sama. Seperti beberapa di antaranya; gondorukem getah pinus yang telah disuling, parafin, microwax jenis parafin yang lebih halus, getah damar, lemak binatang kendal, gajih, minyak kelapa, lilin lanceng, lilin tawon kote dan agar sesuai dengan fungsinya masing-masing. Komposisi bahan pembuatan akan disesuaikan. Apakah ingin membuat malam yang memiliki daya tahan kuat terhadap air seperti malam tembokan. Atau sebaliknya yang mudah meleleh atau mencair seperti malam klowong dan malam sendiri sebenarnya berasal dari sebutan orang Jawa zaman dulu terhadap sarang dulu banyak memanfaatkan sarang lebah tersebut, tepatnya kumpulan struktur berbentuk heksagonal yang tersusun dari ester asam lemak dan berbagai senyawa alkohol rantai panjang, untuk membatik. Dengan fungsi seperti malam yang kita kenal saat situlah, kendati peran sarang lebah atau malam telah terganti dengan bahan lainnya. Para pengrajin batik masih kerap menyebut bahan pengganti tersebut, dengan sebutan malam.
Batiktulis. Teknik ini biasa digunakan leluhur kita dalam membuat batik. Yang perlu disiapkan dalam teknik ini adalah; kain mori, wajan [untuk mencairkan malam], kompor, canting, gawangan [tempat meletakan kain yang akan dibatik], bahan pewarna, dan panci atau bak untuk pewarnaan, pelorotan, dan pencucian. Pertama pola batik dibuat pada kertas.
Setelahkain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua. Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan. Proses selanjutnya adalah nglorot The Best Proses Membuka Dan Menutup Lilin Disesuaikan Dengan References. Web sebelumnya, kompor minyak dan wajan diisi lilin lalu dipanaskan hingga mencair lilin. Web proses menutupnya stomata akan terjadi pada saat sel Material dan Proses Manufaktur Camshaft from proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulang kali. Mengutip dari buku mengenal kimia yang. Web proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali Proses Membuka Dan Menutup Lilin Malam Dapat Dilakukan gratis con amazon prime Web haryanti 2013, menyatakan bahwa terjadinya pembukaan dan penutupan sel akan. Mengutip dari buku mengenal kimia Yang Dilakukan Guru Dalam Membuka Dan Menutup Pelajaran Harus compra cómodamente online desde donde quieras. Web membuka dan menutup lilin disesuaikan dengan. Ad compra cómodamente online desde donde Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran Hayyun Lisdiana baik, mari kita perhatikan bahwa dalam membuka pelajaran ada empat hal pokok yang. Web lilinaromaterapi identik dengan bentuk, warna serta aroma yang khas dan. Web sebelumnya, kompor minyak dan wajan diisi lilin lalu dipanaskan hingga mencair Download Results Proses Membuka Dan Menutup Lilin Disesuaikan proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulang kali. Web keterampilan membuka dan menutup pelajaran dalam istilah lain dikenal. Web proses membuka dan mentutup lilin malam Faktor Yang Mempengaruhi Membuka Dan Menutupnya Stomata YaituWeb untuk mengetahui proses pengolahan air bersih 3. Web membuka dan menutup pelajaran merupakan bagian yang sangat penting. Envío gratis con amazon prime 11+ Proses Membuka Dan Menutup Lilin Disesuaikan Dengan Sedang Trend Reviewed by Bumbu Bumbu Masakan on April 22, 2023 Rating 5a Membatik: Membuat pola pada mori dengan menempelkan lilin batik menggunakancanthing tulis. b. Nembok: Menutup bagian-bagian pola yang akan dibiarkan tetap berwarna putih dengan lilin batik. c. Medel: Mencelup mori yang sudah diberi lilin batik ke dalam warna biru. d. NgerokdanNgirah: Menghilangkan lilin dari bagian-bagian yang akan diberi warna
Proses Membatik. Proses membuka dan menutup lilin malam dilakukan berulang kali. Soda ash natrium karbonat berfungsi untuk memperkuat pewarna reaktif pada proses pewarnaan kain batik. Dan biasanya ini yang diperagakan oleh para wisatawan dalam pelajaran membuat batikPrinsipnya nglowong berarti Tahap pertama pelekatan malam Lilin dengan cap atau canting. Gunakan kuas atau canting untuk menutupi kain dengan larutan lilin. Hasil Batik Tulis Halus Stlh Proses Pelorotan Atw Rebus Batik Hasil Batik Tulis Halus Stlh Proses Pelorotan Atw Rebus Batik From More related Pola Lantai Lurus Memberikan Kesan - Cara Menggambar Benda Mati - Banner Mie Ayam Cdr - Haid Menurut Hari - Proses membatik memerlukan waktu yang cukup lama terlebih kalau kain yang dibatik sangat luas dan coraknya cukup rumit. Setelah dicuci baru dijemur hingga kering dan dihaluskan dengan setrika. Setelah proses penghilangan lilin atau ikatan kain dibuka bagian tersebut tetap berwarna putih atau berwarna seperti sebelum proses pencelupan. Proses terakhir mencuci kain batik mengeringkan dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai. Nglorod Proses akhir meluruhkan dan melarutkan malam pada kain dengan memasukkan pada air mendidih kemudian diangin-anginkan sampai kering. Waktu pembuatannya pun menjadi sangat cepat. Waktu pembuatannya pun menjadi sangat cepat. Sebenarnya asal-usul batik masih menjadi misteri. Tujuannya menghilangkan lapisan lilin dan motif terlihat jelas. Gawangan batik ini bisa terbuat dari kayu ataupun bambu. Semakin banyak warna yang diinginkan semakin banyak proses nglorod yang akan dilakukan. Untuk para juragan batik jaman dulu biasanya memiliki gawangan yang diberi motif hiasan pada bagian atasnya. Kalau yang ini fungsinya untuk penyangga kain saat proses membatik berlangsung. Houtsnijders Uit Djapara Op De Pasar Malam Te Soerabaja 1905 1906 Source Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memperkenalkan proses pembuatan batik tulis agar batik tulis lebih banyak diminati. Hasil Stlh Pewarnaan Naptol Source Proses nglorod tergantung pada banyaknya warna yang ingin dihasilkan pada satu helai kain batik. Bespoke Mens Green Small Gingham Check Shirt In Various Options Shirts Mens Green Check Shirt Source Biasanya berupa ukiran kayu yang membentuk motif tertentu seperti naga ataupun motif lung-lungan. Proses Membatik Dengan Canting Cap Latihan Orang Belajar Source Nglowong melekatkan malam di kain dengan canting sesuai pola. Batik Dan Indonesia Seperti 2 Hal Yang Tidak Bisa Dipisahkan Sejak Ditetapkan Sebagai Warisan Kemanusiaan Untuk Budaya Lis Seni Tradisional Lukisan Kain Seni Source Bantalan bisa disebut juga dengan kasur datar. Pin On Kites Source Bantalan bisa disebut juga dengan kasur datar. Source Metode membatik teknik printing adalah jenis batik baru yang cara pembuatannya melalui proses printing mesin pabrik. Metode Kami Adalah Pengenalan Pada Membatik Dan Kemudian Men Demonstrasikan Bagaimana Kami Merancang Dan Membuat Batik Lewat Pr Plastic Cup Glassware Tableware Source Selain itu soda ash juga bisa kita manfaatkan untuk keperluan lain baik dalam proses pembuatan batik itu sendiri maupun pada hal-hal lain di luar urusan batik. Batik Natural Creations Batik Budaya Yogyakarta Source Teknik Canting Tulis Teknik canting tulis adalah teknik membatik dengan menggunakan alat yang disebut canting Jawa. Proses Membatik Dengan Canting Cap Orang Latihan Batik Source Mungkin ada di antara kamu yang bertanya-tanya mengenai asal-usul batik. Pin On Batik Indonesia Source Proses selanjutnya nglorot kain yang telah berubah warna direbus air panas. Hand Drawn Batik Peony Collection Production How To Draw Hands Batik Peonies Source Handmade contemporary batikThis video contains about making contemporary batik art part 4 painting abstract batik with unique techniques and producing ex. Bahan Proses Pembuatan Kain Batik Tradisional Cap Dan Tulis Asli Solo Batik Bagoes Solo Source Motif inilah yang disebut motif dalam bentuk negatif atau klise. Belajar Membatik Bersama Putra Putri Ppa Salatiga Latihan Orang Belajar Source Setelah proses penghilangan lilin atau ikatan kain dibuka bagian tersebut tetap berwarna putih atau berwarna seperti sebelum proses pencelupan. Ngelorod Adalah Proses Mencuci Batik Dengan Cara Merebus Dalam Air Mendidih Lalu Disikat Sampai Lilin Malam Bersih Source Pencucian kain menggunakan campuran soda api dan sabun deterjen. Proses Membatik Di Pranggok Griya Batik Mas Batik Latihan Source Golda Anda merasa cukup artistik dan ingin tahu bagaimana cara membatik. جديد رشمات الطرز الرباطي Diy Embroidery Patterns Hand Embroidery Designs Embroidery Neck Designs Source Proses membuka dan menutup lilin malam dilakukan berulang kali. Tanahan Terkenal Sebagai Dasar Motif Yang Rapat Dimana Proses Pembatikannya Dicanting Di Seluruh Hamparan Kainnya Sampai Penuh Mem Batik Hamparan Kain Source Selain itu soda ash juga bisa kita manfaatkan untuk keperluan lain baik dalam proses pembuatan batik itu sendiri maupun pada hal-hal lain di luar urusan batik.
Malamatau lilin batik berfungsi untuk menutup bidang kain mori, agar motif batik dapat terbentuk ketika pewarnaan berlangsung. Meja cap ini umumnya dibuat dari kayu dengan ukuran panjang dan lebar disesuaikan dengan ukuran kain mori sementara ukuran tinggi meja dibuat sedemikian rupa supaya orang yang mencap dapat bekerja dengan nyaman Bilamana Anda ingin membatik. Berikut ini adalah alat dan bahan yang harus disiapkan untuk membuat batik tulis Kain mori bisa terbuat dari sutra atau katun; Canting sebagai alat pembentuk motif; Gawangan tempat untuk m enyampirkan kain; Lilin malam yang dicairkan; Panci dan kompor kecil untuk memanaskan; Larutan pewarna Lalu tahapan-tahapan dalam proses pembutan batik tulis ini Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah batik yang terbagi menjadi 2 batik klasik, yang banyak bermain dengan simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas natural seperti gambar bunga dan kupu-kupu. Membuat design atau motif ini dapat menggunakan pensil. Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis dengan lilin malam menggunakan canting dikandangi/dicantangi dengan mengikuti pola tersebut. Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih tidak berwarna. Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena. Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu . Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan. Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama. Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua. Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin menggunakan alat cantinguntuk menahan warna pertama dan kedua. Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan. Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis lilin tidak sepenuhnya luntur. Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan. Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.Prosesmembatik tradisional membutuhkan alat yang dinamakan Canting. Canting berbentuk seperti pipa dengan ujung lancip yang digunakan untuk melukis motif batik. Terdiri dari tiga bagian yang disebut sebagai; cucuk, nyamplung dan pegangan. Pada bagian cucuk atau ujung lancip dari Canting bisa dibilang sebagai ujung pena dari si Canting.Lanjut ke konten Ilustrasi gambar Pelapisan lilin merupakan salah satu cara untuk memperpanjang umur simpan dan melindungi produk segar dari kerusakan dan pengaruh lingkungan yang tidak menguntungkan seperti mikroba. Selain itu pelilinan juga bertujuan untuk menutupi luka atau goresan kecil pada permukaan buah dan sayuran. Lilin adalah pelapis yang digunakan untuk menggantikan lilin alami pada kulit buah yang hilang akibat pencucian. Pelilinan dapat digunakan untuk mengurangi kehilangan air dan menutup luka Kader 1992. Wrasiati et al. 2001 melaporkan bahwa pelapisan lilin dengan konsentrasi 10% pada permukaan kulit buah salak Bali memberikan hasil yang terbaik dan dapat memperpanjang umur simpan buah salak yang semula 7 hari menjadi 12 hari, serta dapat mempertahankan kualitas buah salak. Mekanisme pelapisan lilin adalah menutupi pori-pori buah dan sayuran yang sangat banyak. Dengan pelapisan lilin diharapkan pori-pori dari buah-buahan dan sayuran dapat ditutup sebanyak 50%, sehingga dapat mengurangi kehilangan air, memperlambat proses fisiologis, dan mengurangi keaktifan enzim-enzim pernafasan Setiasih 1999. Pembuatan emulsi lilin tidak diperkenankan menggunakan air sadah, karena garam-garam yang terkandung di dalam air sadah tersebut dapat merusak emulsi lilin Pantastico et al. 1986. Emulsi-emulsi lilin dalam air lebih aman digunakan daripada pelarut-pelarut lilin yang mudah terbakar. Untuk membuat satu liter emulsi lilin larutan dibuat dengan campuran 100 g lilin ditambahkan 20 ml asam oleat, 40 ml trietanolamin dan akuades sampai volumenya menjadi 1000 mL. Dengan cara ini diperoleh konsentrasi lilin 10% Wrasiati et al. 2001. Pelilinan biasanya dikombinasikan dengan bahan kimia pemberantas bakteri dan cendawan. Fungisida digunakan untuk menghindari kerusakan oleh cendawan pada bahan organik. Fungisida dapat diberikan bersamaan dengan pelapisan lilin yaitu mencelupkan buah-buahan atau sayuran ke dalam larutan fungisida, kemudian dicelupkan dalam emulsi lilin atau jika fungisida yang digunakan tidak merusak lilin, komoditas dapat langsung dicelupkan ke dalam emulsi lilin yang telah dicampur dengan fungisida Roosmani dan Syaifullah 1991. Navigasi pos
Nyorekatau memola adalah proses menjiplak atau membuat pola di atas kain mori dengan cara meniru pola motif yang sudah ada, atau biasa disebut dengan ngeblat. Mori yang dibutuhkan disesuaikan dengan panjang pendeknya kain yang diinginkan. Tidak ada ukuran pasti dari panjang kain mori karena biasanya kain tersebut diukur secara tradisional
Tahapan-tahapan dalam proses pembuatan batik tulis 1. Tahap pertama atau disebut juga proses pembatikan pertama, yaitu pembuatan pola dan motif yang dikehendaki diatas kain putih dilukis dengan pensil. 2. Tahap kedua, melukis dengan lilin malam menggunakan canting dengan mengikuti pola tersebut pada kedua sisi bolak-balik. 3. Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih tidak berwarna. 4. Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu 5. Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan. 6. Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama. 7. Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua. 8. Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku. 9. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin menggunakan alat cantinguntuk menahan warna pertama dan kedua. 10. Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan. 11. Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.9 Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua. 10. Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan. 11.- “Bukan Hoax, Lilin di Kulit Apel!”Begitu judul pada video berdurasi hampir dua menit yang saya temukan di Youtube. Seorang pria di depan kamera mengerik lapisan terluar apel dengan pisau, sambil berkata, “Ini bukan hoax, hati-hati buat kalian yang suka makan apel tanpa dicuci, ini ada putih-putihnya. Bahaya.”Tak hanya satu video yang saya temukan saat berselancar dengan kata kunci “lilin pada apel”. Beberapa video lain muncul sebagai referensi, isinya rata-rata hampir sama penampil dalam video memperlihatkan lapisan lilin pada buah dengan cara mengerik atau menyiram buah dengan air panas dan memperingatkan penonton terhadap risiko berbahaya dari memakan buah itu. Benarkah pelapis lilin pada makanan berbahaya?Melansir dari laman Antara News, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM, Penny K. Lukito telah menjamin keamanan pelapis lilin pada makanan. Penggunaan lilin sebagai bahan tambahan pangan BTP pelapis makanan atau telah diatur dalam Peraturan Kepala BPOM No. 12 Tahun 2013. Aturan itu menyebut beberapa jenis lilin yang aman digunakan sebagai BTP pelapis, yakni malam Beeswax, lilin kandelila Candelilla wax, lilin karnauba Carnauba wax, syelak Shellac, dan lilin mikrokristalin Microcrystalline wax. Pada pelapis jenis malam, lilin kandelila, dan syelak, asupan harian yang dapat diterima tubuh tidak dinyatakan. Artinya, BTP ini mempunyai toksisitas sangat rendah, sehingga tidak menimbulkan bahaya terhadap kesehatan. Asupan harian yang dapat diterima pada jenis pelapis lilin Karnauba adalah sebanyak 0-7 mg/kg berat badan, sedangkan pada lilin mikrokristalin sebesar 0-20 mg/kg berat BTP pelapis suatu produk dibuktikan dengan pengajuan sertifikat kuantitatif dan kualitatif, serta persetujuan dari Kepala BPOM. Pemohon dapat mengajukan permohonan tertulis disertai kelengkapan data dan formulir, keputusan sertifikasi akan diberikan BPOM paling lama enam bulan sejak diterimanya permohonan. Pelanggaran terhadap ketentuan ini dapat dikenakan sanksi administratif oleh BPOM.“Dimulai dengan peringatan tertulis, larangan edar sementara waktu, penarikan kembali, pemusnahan, hingga pencabutan izin edar,” kata Penny. Mengapa Makanan Dilapisi Lilin? Pelapisan lilin pada produk makanan termasuk teknik pengawetan makanan yang telah lama digunakan. Laman Science Direct menyatakan pelapis lilin berfungsi membikin tampilan makanan menjadi bagus, mengkilat, mencegah keriput, penyusutan, serta mencegah serangan patogen penyakit. Selain itu fungsi utamanya melindungi makanan kehilangan air/lapisan pelembab, sehingga makanan bisa bertahan lebih lama. Sejatinya, komponen lilin sebagai pelapis makanan alami dimiliki oleh beberapa hewan dan tumbuhan termasuk buah dan sayur. Apel, plum, pir adalah beberapa buah yang menghasilkan kandungan pelapis lilin alami. Komponen utama lilin pada buah apel disebut asam ursolat. Zat ini bersifat anti-air. Lilin pada hewan, misalnya, diproduksi oleh serangga Lac betina. Ia menghasilkan lilin alami Shellac. Sementara itu, Carnauba adalah contoh lain lilin alami yang diproduksi daun-daun palem Carnauba. “Kedua lilin ini aman dikonsumsi manusia dan mengandung beberapa komponen yang sama dengan komponen lilin apel,” kata Joe Kemble, Profesor Hortikultura dari Universitas Auburn, seperti dikutip laman Best Food Facts. Masih ada berbagai jenis lilin alami yang diproduksi oleh tanaman dan hewan, seperti lilin lebah yang diproduksi lebah madu, lilin bayberry pada permukaan buah bayberry, atau lilin kedelai yang dihasilkan dari minyak kedelai. Namun, terkadang, produsen menambahkan pelapis lilin di atas lilin alami untuk menambah umur simpan. Kondisi ini jamak diterapkan pada pada mentimun, beberapa tanaman umbi-umbian, seperti rutabaga dan lobak. Infografik Lilin Pada makanan. dipanen dan masuk ke tahap pengemasan, produk makanan segar seperti buah-buahan dan sayuran akan dicuci terlebih dulu. Tahap pencucian ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan residu kimia, tapi penggosokan menghilangkan sekitar 50 persen lapisan lilin alami. Jika buah dan sayur kehilangan lilin alaminya, maka ia akan mengalami transpirasi, kehilangan tekstur renyah dan menyusut. Padahal, buah dan sayuran harus menempuh jarak jauh dari perkebunan untuk sampai ke pasar. Selama berada dalam pengiriman, penting untuk memperlambat kebusukan. Lilin pelapis tambahan adalah solusi praktis dan ekonomis untuk memperlambat proses pembusukan. María L. Zambrano-Zaragoza, dkk dalam laporan berjudul "Nanosystems in Edible Coatings A Novel Strategy for Food Preservation", 2018 menyebut penambahan lapisan lilin diaplikasikan dengan cara disemprot, direndam, atau digosok.“Lapisan yang dapat dimakan berbentuk polimer alami tidak beracun, tak perlu dihilangkan sebelum dikonsumsi,” kata peneliti. Masih menurut laman Best Food Facts, beberapa jenis buah seperti apel Fuji dan Delicious apel merah dan kuning dapat bertahan selama setahun dengan teknik pengawetan ini. Lilin pelapis tambahan, memodifikasi lingkungan dengan menurunkan kadar oksigen sehingga menahan pembusukan. Buah harus memiliki lapisan lilin utuh agar mendapat manfaat dari teknik penyimpanan ini. “Tenang saja, lilin tidak dapat dicerna karena tubuh tidak memiliki kemampuan memecah lilin dan menyerapnya. Lilin hanya melewati sistem pencernaan tanpa dicerna,” kata Kemble. - Kesehatan Penulis Aditya Widya PutriEditor Maulida Sri Handayanifungsi untuk membuat efek remukan atau retakretak. Bahan baku untuk membuat lilin / malam batik adalah: a. Gondorukem. Gondorukem berasal dari getah pinus Merkussi. getah pinus disuling untuk memisahkan air dan terpentinnya, sehingga tinggal hanya getah gondorukemnya Gondorukem di perdagangkan dengan nama gondo, harpus atau hars, songka.RandiNandika1 RandiNandika1 Seni Sekolah Dasar terjawab Motif batik Iklan Iklan putri4342 putri4342 **********suhu*********** wow terimakasih, berkat anda saya salah, sangat tidak membantu as u maksudnya gimana sih kalo benar ku kasih bintang 5 benar nggak nih jawabannya yah kak Iklan Iklan Pertanyaan baru di Seni apa itu tari Wonderland Indonesia? dan kasih link yt nya ya gambar di bawah ini merupakan tari yang bernama dan asalnya dari mana gambar di atas merupakan tarian yang bernama dan asalnya dari mana Tari gambyong berasal dari jawa barat atau jawa tengah Mengapa kalimat atau teks dalam komik tidak boleh terlalu panjang Sebelumnya Berikutnya
ProsesPengecoran Cetakan-Habis-Pakai (1) Shell molding. Logam dipanaskan dan diletakkan di atas kotak yang telah berisi campuran pasir dengan resin termoset. Kotak dibalik sehingga campuran pasir dan resin jatuh di atas pola yang masih panas, membentuk lapisan.
Berikut ini adalah alat dan bahan yang harus disiapkan untuk membuat batik tulis Kain mori bisa terbuat dari sutra atau katun Canting sebagai alat pembentuk motif, Gawangan tempat untuk m enyampirkan kain Lilin malam yang dicairkan Panci dan kompor kecil untuk memanaskan Larutan pewarna Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembutan batik tulis ini Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah batik yang terbagi menjadi 2 batik klasik, yang banyak bermain dengan simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas natural seperti gambar bunga dan kupu-kupu. Membuat design atau motif ini dapat menggunakan pensil. Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis dengan lilin malam menggunakan canting dikandangi/dicantangi dengan mengikuti pola tersebut. Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih tidak berwarna. Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena. Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu . Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan. Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama. Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua. Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin menggunakan alat cantinguntuk menahan warna pertama dan kedua. Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan. Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis lilin tidak sepenuhnya luntur. Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan. Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.
Biasanyapembatik sebelum menuangkan lilin dalam canting kedalam kain kadang pembatik mengetes dahulu lancar atau tidak ujung cantingnya, fungsi dari kain koran untuk mencoba atau mengetes aliran lilin.Untung pengujian kadang pembatik juga dengan cara meniup ujung paruh canting. 17. BESI KECIL DAN BASKOM
32 baik buruknya kain batik yang dihasilkan. Ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan. h. Lilin malam Lilin malam yang digunakan adalah lilin yang telah dicairkan. Ada berbagai macam jenis malam yang bisa digunakan, dan tiap jenis malam berpengaruh pada hasil dari batik. i. Kompor Wajan kecil dan kompor kecil untuk memanaskan lilin. Kompor yang digunakan biasanya menggunakan bahan bakar minyak tanah. Dalam perkembangannya kompor batik dibuat dengan energi listrik atau bahan bakar lainnya. j. Zat Pewarna Zat pewarna batik dapat berasal dari pewarna sintetis maupun alami. 4. Cara Membuat Batik Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembuatan batik tulis Asti Musman Ambar B. Arini, 2011 31, yaitu a Membuat desain batik molani Tahap awal dalam membatik dilakukan dengan membuat pola atau gambar lukisan motif batik. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera yang berbeda-beda. Ada yang lebih suka membuat motif sendiri, ada pula yang memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang sudah ada. Motif yang kerap dipakai di 33 Indonesia adalah batik keraton dan batik pesisiran. Desain dibuat dengan menggunakan pensil. b Setelah Molani, langkah selanjutnya adalah melukis dengan lilin malam menggunakan canting dikandangdicantangi dengan mengikuti pola tersebut. Sebelumnya, kompor minyak dan wajan yang diisi lilin lalu dipanaskan hingga mencair. Lilin harus sempurna cairnya supaya lancar keluar dari cucuk canting. Api kompor minyak harus tetap menyala dengan api kecil. c Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin pada bagian-bagian yang akan tetap berwarna putih tidak berwarna. Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya, supaya saat pencelupan bahan ke dalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena. d Berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu. e Setelah dicelup, kain tersebut dijemur sampai kering. f Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama. g Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua. h Proses berikutnya, menghilangkan lilin dari kain tersebut dengan cara mencelupkan kain tersebut dengan air panas di atas tungku. 34 i Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin menggunakan canting untuk menahan warna pertama dan kedua. j Proses membuka dan menutup lilin dapat dilakukan berulang kali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan. k Proses selanjutnya adalah nglorot, kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah digambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis karena lilin tidak sepenuhnya luntur. Setelah selesai, batik tersebut telah siap untuk digunakan. l Proses terakhir adalah mencuci kain batik dan mengeringkannya. Proses pembuatan batik menurut ensiklopedia Indonesia adalah sebagai berikut bagian-bagian kain dasar yang harus tetap tidak berwarna, jadi ia dilapisi dengan lilin. Sesudah itu, kain tersebut dimasukkan seluruhnya ke dalam cat dan kemudian lilin tadi dibuang. Pengerjaan semacam ini dapat diulang beberapa kali untuk menuakan warna atau untuk membuat berbagai warna. Agar lilin dapat melekat pada kainnya, maka kain itu terlebih dahulu dihilangkan kanjinya dan direbus. Agar lilin itu tidak berkembang, kain kembali dikanji dalam air beras, dikeringkan, disetrika atau 35 dilicinkan, dan dipasang pada semacam rak. Dipergunakan lilin lebah yang kuning, dicampur dengan parafin, damar, atau colophomeum. Campuran ini dipanaskan di atas anglo. Campuran yang berwarna cokelat ini dimasukkan dalam canting yang bercorot satu atau beberapa buah. Dengan canting itu, lilin itu dituangkan di tempat yang tidak perlu diberi warna. Juga dipakai semacam cap untuk menaruh lilin tersebut. Jika lilin tadi sudah diaplikasikan, maka kainnya diletakkan ke dalam air supaya lilinnya membeku. Agar terjadi kurai-kurai garis-garis halus, kain tersebut diperas dengan tangan corak craquale. Setelah diberi warna, lilin dibuang dengan merebusnya dalam air atau melarutkannya dalam bensin. D. Kearifan Lokal
Аዴ еզիзըбр
Дарсοзու уπу
Kainputih / Mori. 2. Lilin / malam. Lilin atau "malam" ialah bahan yang dipergunakan untuk membatik. sebelum digunakan, lillin malam harus dicairkan terlebih dahulu dengan cara dipanaskan di atas kompor atau pemanas lain. Malam yang dipergunakan untuk membatik berbeda dengan malam atau lilin biasa.